Follow Me

Monday, October 16, 2023

Cemas dan Stress Memantau Berita Tentang Palestina

Bismillah.

 

-Muhasabah Diri-

 

Maaf, atas judul yang terlalu to the point. Tapi itu poin pertama yang ingin kutuliskan, sebuah ejaan perasaan sejak pertama berita tentang palestina hadir, hingga kini...  7-16 Oktober, satu pekan lebih. Ada begitu banyak emosi yang bercampur aduk, sedih, amarah, ghirah, dll. See? I can't even name or mention each of those feelings. Ada rasa sakit dan menyesakkan setiap kali membaca update berita dari berbagai sumber terpercaya. Pun merasa marah, saat melihat dan membaca komentar yang membuat badan bergidig, kok bisa.. ada yang begitu. Belum lagi perasaan tidak berdaya, karena merasa tidak bisa ikut andil, bahkan untuk sekedar share, menulis, dan doa, aku tahu persis untuk hal-hal kecil ini aku belum bisa maksimal.

 

Belum lagi, ironisnya setelah membaca dan menyaksikan serta merasakan berbagai emosi, kadang, rasanya ingin lari dari perasaan itu. Akhirnya memilih untuk pura-pura lupa, mendistraksi diri dengan hal-hal lain. Padahal kita tahu di sana, ada yang untuk minum saja sulit, makan juga, rasa aman.. suara-suara bom, pemandangan darah dan orang-orang yang sakit dan mati. Ah.. ini keliru. Mereka syahid, hidup, dan merdeka dari raga dan dunia yang memenjarakan ruh.


Sungguh, rasa cemas dan stress memantau berita tentang palestina itu nyata. Dan hal itu mungkin membuat kita bingung untuk mengatasinya. For me, at least reading broadcast channel from Risalah Ammar could give me another side of news, aside from the bombs, the blood, the number of dying, the tragic and sad stories people told. Yang mau cek dan baca bisa cek link ini. Dan tentu, yang ini gak boleh lupa. Baca Quran, sungguh ketenangan itu datangnya dari Allah, dari membaca kalam-Nya. Semoga dengan membaca ayat-ayatNya, kita belajar lagi untuk menyeimbangkan rasa cinta-harapan-takut. Kita mungkin tidak bisa melakukan banyak hal, tapi dari yang sedikit, lakukan meski sedikit. Baca lagi literasi tentang palestina dan al quds, baca lagi Sirah Nabawi. 

 

Terakhir, sebuah tulisan tentang kontribusi apa yang bisa kita lakukan:

 

 

 


Semoga Allah membimbing dan memudahkan kita, untuk ambil bagian, meski sedikit. Aamiin.


Wallahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya