Follow Me

Wednesday, January 24, 2024

Trust


Sumber: e-book Teropong Waktu - Rezky Firmansyah & Lucy Maryeni

Let me put it here first. Semoga nanti, ada waktu untuk menulis lebih panjang di sini.

It's almost the end of January. Yet I still haven't write anything yet in this "new" year.

Mohon doanya ^^
 
***
 
27.01.2024 | Tambahan tulisan, untuk diri.

Teropong Waktu adalah salah satu e-book yang sedang kubaca di awal Januari ini. Ini sebuah buku yang diterbitkan bersama undangan pernikahan mereka. Rezky Firmansyah adalah salah satu motivator menulis yang aku ikutin, awalnya baca materi menulis dari Rezky dari blog Teh Hajah, saat beliau ikut program 30DWC. Lalu saat gabung komunitas menulis 8PM di telegram.

 
Sejak itu, sering ngikutin instagramnya. Jujur awalnya agak minder gitu, karena Rezky seumuran, tapi karyanya sangat banyak, sedangkan aku, bisa dibilang nol. Tapi rasa minder, gak boleh jadi penghalang untuk belajar dan ambil inspirasi kan?
 
Meski gak ikut 30DWC, aku menikmati baca inspirasi dari para fighter.
 

I always love free e-book, that's why I love using iPusnas. Tapi beberapa bulan kemarin, gatau kenapa  iPusnas-ku sering error. Akhirnya aku milih untuk baca e-book yang sudah di download. Pertama e-book terbitan yuk.iqra "Berani Patah untuk Merekah", lalu lanjut e-book "Teropong Waktu" ini.

Meski e-booknya dipublish bareng undangan pernikahan mereka berdua, tapi temanya bukan tentang pernikahan. Dari sedikit yang aku baca, isinya lebih ke refleksi kehidupan masing-masing, dari masa kecil, hingga sebelum menikah. Jumlah tulisannya juga disesuaikan umur. 29 tulisan dari Rezky, dan 26 tulisan dari Lucy.

Buku ini jelas berbeda daripada buku "hadiah" pernikahan lain yang pernah kubaca. Buku "Melangkah Searah"-nya Kurniawan Gunadi dan Aji Nur Afifah yang lebih fokus ke pernikahan.

Kutipan yang ku-capture di atas adalah tulisan Lucy Maryeni saat menuliskan perjuangannya meraih beasiswa S2, kegagalan yang dialami, dan keputusannya untuk tidak menyerah. Dihantam masa covid, keputusan untuk daftar S2 tanpa beasiswa, dan skenario manis dari Allah.

Jujur aku malu dan merasa tersindir. Aku seolah dibawa untuk melihat teropong waktuku sendiri. Membuatku menyadari, mungkin memang itu salah satu alasan aku mulai membenci diriku. Berapa banyak janji yang kubuat pada diri, berapa kali aku sendiri yang mengingkarinya? 

2023 ini, tentang draft buku, baru terisi 107. Masih ada 93 halaman yang harus diisi. Mari belajar untuk memperbaiki rasa percaya pada diri sendiri dengan menepati janji pada diri. Jangan kalah sama distraksi. Jangan menyerah meski sudah "lewat" deadline. Jangan cuma banyak nulis di tempat lain, latihan fokus!

Semoga Allah memudahkan. Aamiin.

kutipan lain dari e-book yang sama.

Wallahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya