Follow Me

Tuesday, April 11, 2017

Resume Kajian WhatsApp

#blogwalking

Bismillah.

Sebelum baca kutipan tulisan blogwalking kali ini, ingin mengingatkan. Untuk yang sering baca tulisan berlabel blogwalking *yang kemarin sabtu ketemu*, ini cara sehat bacanya: baca quotes, lalu, klik link di bawah quotes, baca dari blog aslinya. Kalau di bawah quotes ada tulisan lain? Ga usah di baca lebih baik, biasanya isinya komentar ga penting nan ga sehat hehe. Coba langsung dipraktekkan ya? ^^

Blogwalking kali ini isinya sama-sama resume kajian WhatsApp dari dua blog berbeda, dan topiknya berbeda juga.

Rahasia Menulis Produktif
Kiprahnya dimulai 5 tahun lalu dari tahun 2012, ketika beliau masih duduk di bangku SMA kelas 12. Beliau bersama teman-temannya memikirkan kenangan terindah bisa mereka berikan saat momentum perpisahan, maka terbitlah sebuah buku antologi yang berjudul Admiral : Generasi, Perjuangan, dan KeajaibanTak sedikit yang meremehkan nilai sebuah buku antologi, “Apa istimewanya?”, namun respon kitalah yang akan membedakannya. Bagi beliau yang merasa masih sangat pemula dalam dunia kepenulisan, momen terbitnya buku pertama benar-benar sangat bermakna. Dari situ ia semakin ingin terus berkarya, dan tekadnya dibuktikan dengan terbitnya buku yang berjudul What Amazing You! Dan diterbitkan oleh penerbit skala nasional Elex Media Komputindo. Bayangkan, anak baru lulus SMA, sudah bisa menerbitkan buku skala nasional, Keren apa keren banget? Begitulah awalnya hingga saat ini beliau aktif terus menerbitkan karyanya satu persatu, termasuk buku ke 9 yang terbit di bulan Februari 2017 lalu yang berjudul “Jomblo, Mantan & Masa Depan”. Buku terbarunya yang ke 12 nya ini insyaallah akan terbit di bulan April, judulnya “Inilah Capres (Catatan Presiden) Pilihan”, Memaknai Momentum Sertijab Organisasi.
Kalau mau kita perhatikan, Mas Rezky berhasil menerbitkan 12 buku dalam 5 tahun (2012-2017). Artinya kalau kita pukul rata,  minimal dalam setahun berhasil menerbitkan 2 buku, ada pula yang 3 buku! Mungkin banyak dari kita yang punya hasrat untuk bisa sekali seumur hidup menerbitkan buku, tapi tak kunjung terbit karena tak kunjung memulai, ada? *cung* Kira-kira supaya bisa produktif gitu apa ya rahasianya?

Sebagian orang mengira bahwa dalam persoalan khilafiyyah (perbedaan pendapat, ed), seseorang boleh mengambil atau mengikuti pendapat mana saja yang ia kehendaki, atau mengambil pendapat yang mudah-mudah saja dalam semua persoalan, tanpa ada hajat terhadap hal tersebut. Ini adalah sebuah kekeliruan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Dari beberapa pendapat ulama yang berbeda (khilaf tadhad) dalam satu persoalan, ada pendapat yang benar, dan ada pendapat yang keliru.
Karena itu, ketika Imam Malik ditanya tentang ikhtilaf yang terjadi di antara shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata, “Ada yang salah, ada yang benar.
Jadi, realita adanya perbedaan pendapat di kalangan ulama, yang pendapat-pendapat tersebut saling meniadakan (khilaf tadhad), tentu ada pendapat yang benar, dan ada pendapat yang salah. Tidak kita katakan, semua pendapat itu benar, dan boleh kita ambil/pakai sesuka kita.
- baca selengkapnya di link blog NAK Indonesia ini
***
 
Sudah buka link kedua tulisan di atas? Bagus (: Sekarang tinggal ditutup tab tulisan ini hehe.

***

Pesan untuk diri, terkait menulis, buku, dan produktifitas. Pasti berasa gimana ya baca resume tersebut. Narasumbernya 23 tahun ceunah, udah nerbitin buku dari sebelum lulus, atau menjelang lulus. Kamu Bell? Hehe. Terkait produktif menulis, saya sedang berusaha memupuknya di blog ini. Meski pasti ada naik-turun semangat dan naik-turun kualitas tulisan. Terkait buku.. masih tertanam dalam-dalam kok mimpi itu, *beneran tertanam? bukan dikubur? hehehe. In syaa Allah ga dikubur. Mungkin suatu saat, aku akan serius pilih topik, memfilter tulisan-tulisan di sini, banyak membaca, buat outline dan melengkapi tulisan-tulisan yang kurang, sampai suatu saat jadi deh draft bukunya.

Pesan untuk diri, terkait menulis, buku, dan produktifitas. Buku pertama, itu yang entah mengapa membekas di ingatanku dari tulisan tersebut. Gapapa antologi, saya gatau kenapa dulu selalu ga tertarik ikutan projek antologi yang sering ada di sosmed-sosmed. Mungkin kapan-kapan boleh dicoba, buat sendiri aja antologinya, ajak temen-temen terdekat. Temanya? Nah.. itu perlu dipikirkan lagi lebih matang. Target buku pertama? Tahun berapa? Bulan? *jawab dalam hati.

Pesan untuk diri, terkait perbedaan pendapat, sikap kita. Aku ga berani komen banyak, intinya mah.. harus banyak belajar lagi. Jangan banyak komen dan sok tahu. Diam, sambil dipelajari perbedaannya. Semangat belajar. Trus jangan rusuh.. hehe. Jadi inget tulisan lama, Do not Fight!

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya