Peserta yang ikut 30DWC biasa disebut fighter. Aku pribadi bukan seorang fighter, belum pernah daftar, dan belum kepikiran untuk daftar. Tapi meski bukan fighter, aku pembaca 30DWC. Aku lupa awalnya dari mana, dari blog Teh Hajah kah? Intinya tanpa disengaja beberapa blog yang aku follow banyak yang ikut program 30DWC, termasuk Roro. Oh ya, 30DWC ini ga harus nulis di blog, boleh nulis di facebook atau instagram. Kayanya sih, lebih banyak di ig.
Balik lagi ke e-book 30 Cerita Fighter 30DWC. Dari hasil membaca e-book tersebut, ada beberapa kutipan yang aku catat.
Melakukan yang Terbaik
"Bagaimana dengan kita selama ini? Seringkali fokus menjadi yang terbaik, pengen jadi yang terbaik. Tapi lupa untuk melakukan yang terbaik."
- Rezky Firmansyah, dalam buku 30 Cerita Fighter 30DWC
Sebuah pengingat untuk jujur pada diri, benarkah kita ingin menjadi yang terbaik? Sudahkah keinginan tersebut kita amalkan? Sudahkah kita melakukan yang terbaik? Atau...?
Menemukan Genre
"Menemukan genre adalah perkara penting dalam berkarya. Seringkali banyak penulis terjebak dalam tahap ini. Pengen jadi penulis yang sastrawi tapi bacanya karya Raditya Dika. Pengen nulis komedi, bacanya Harry Potter. Lah gimana coba?
Menemukan genre adalah sebuah proses. Tidak ujung-ujug sekali coba langsung cocok dan bisa. Ada sebuah proses coba-coba. Percobaan cara pertama, nggak nyaman. Percobaan cara kedua, merasa aneh. Percobaan cara ketiga, makin sulit. Eh pas percobaan cara keempat baru mulai menemukan klik.Untukmu yang berproses, sabarlah. Teruslah cari tujuanmu. Tentukan kamu ingin jadi penulis seperti apa, temukan role modelmu, dan teruslah mencoba!"
- Rezky Firmansyah, dalam buku 30 Cerita Fighter 30DWC
Ada yang masih cari-cari genre? Atau masih berjuang nemuin jenis, kemasan, bentuk buku yang ingin ditulis? Semangat berproses.. beneran berproses ya, jangan berhenti nulis hehe. Fighting!
Banyak-banyak lah Mencoba
"Semakin banyak kita mencoba, semakin banyak pula hal yang kita dapatkan. Termasuk dalam menulis. Semakin banyak kita explore, semakin banyak ide yang bisa dikembangkan. Ditambah lagi dengan tantangan menulis setiap hari yang tujuannya adalah membangun kebiasaan. Seharusnya akan lebih mudah melanjutkan langkah selanjutnya."
- Rezky Firmansyah, dalam buku 30 Cerita Fighter 30DWC
Terakhir, ada satu kutipan satu lagi, tentang Menulis Karena Depresi. Tapi, berhubung panjang, saya share ss-nya aja ya. Atau yang punya e-booknya, bisa dibuka halaman 18.
Aku suka kalimat ini, "...yang nggak wajar itu adalah ketika kita mendiamkan depresi itu begitu saja. Membiarkannya tumbuh dan saja."
Sama seperti kesedihan dan rasa takut yang akan selalu ada dalam hidup kita. Jangan biarkan perasaan itu melingkupi dan membutakan pandangan kita. Harus gerak dan berusaha agar perasaan itu menjadi netral dan hati kita menjadi lebih tenang, meski perlu perjuangan tentunya. Banyak-banyak mendekat padaNya, baca ayat-ayatNya, salurkan dalam tulisan, keluar rumah dan berjalan kaki, atau lari kecil, cerita dan bertanya solusi ke orang terpercaya. In syaa Allah kesempitan akan berganti dengan kelapangan. Dan kesulitan yang kau rasakan tersebut, sebenarnya hanya sebuah tanda, bahwa Allah hendak memberikan banyak kemudahan dalam hidupmu.
Terakhir, semangat baca buku~ meski lambat, meski hanya satu dua paragraf, satu dua halaman setiap hari.
Allahua'lam.
***
Keterangan: Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya