Bismillah.
Apakah writer’s block itu ada?
Apakah luka batin itu ada?
Dua pertanyaan itu hadir dari dua orang berbeda, lewat medium berbeda (tulisan dan lisan).
Aku ingin menjawab, ya, secara fisik memang tidak ada. Tapi keberadaannya tidak bisa dinafikan hanya karena mata yang tidak bisa melihat.
Di sisi lain, aku memahami cara berfikir sang penanya. Sebenarnya bagi mereka, pertanyaan itu hadir bukan untuk benar-benar bertanya, atau mengajak debat pada yang berbeda pendapat dengan mereka. Mereka hanya ingin memberikan mindset berbeda, bagi mereka jika keberadaan dua hal tersebut tidak dibesar-besarkan, hanya dianggap sebagai salah satu dari hal yang harus kita hadapi dan selesaikan, maka itu akan lebih baik. Ya, karena jika kita menjauh dan menyadari bahwa dua hal tersebut tidak sebesar yang kita pikirkan, maka akan lebih mudah untuk mencari solusinya.
Tapi sebagai seseorang yang sensi dan masih bergelut dengan dua hal tersebut, ingin rasanya menjawab dengan nada sensi dan penuh emosi. Hanya karena ia tidak tampak, bukan berarti ia tidak ada. Mudah untuk bicara ketiadaan dua hal tersebut saat tidak sedang mengalaminya. Namun bagaimana jika suatu saat dihadapkan pada dua tantangan tersebut? Apakah masih bisa mengatakan bahwa dua hal tersebut tidak ada? I don't know. I hope they don't meet that kind of invisible wall or invisible scar. Nobody wants to get stuck and get left behind because of things inside their mind/heart. *lah kok switch bahasa hehe. Mari aku ulangi haha. **yang kaya gini harusnya gak usah ditulis ya? Tapi biarlah, kan ini blog personal, bukan di Medium.
Tidak ada orang yang menginginkan terjebak dan tertinggal hanya karena pagar-pagar dalam kepalanya, atau luka-luka taknampak dalam hatinya. Lebih mudah untuk mencari jalan yang lain, saat kau masuk ke jalan buntu di dunia nyata. Lebih mudah untuk menyembuhkan luka karena tergores pisau saat masak dibanding menyembuhkan luka karena tergores pisau lidah di masa lalu. Tapi setiap orang memiliki ujiannya masing-masing. Ada yang diuji dengan hal-hal material/fisik yang jelas tampak dan bisa dilihat mata fisik. Namun ada pula yang diuji dengan hal-hal tak nampak yang berada di dalam kepala dan hatinya. Penting untuk bertukar pandangan untuk saling membantu. Karena ujian juga saling berganti. Seperti ujian dalam bentuk kesusahan berganti dengan ujian kesenangan, begitu pula sebaliknya. Perbedaan ini, jangan sampai membuat kita memandang rendah ujian orang lain.
Let's walk together hand in hand helping each other.
Wallahua'lam.
***
PS: Aku tahu dua orang yang bertanya tidak ada maksud merendahkan yang mengaku sedang mengalami kedua hal tersebut di atas, mereka hanya ingin membantu, agar rang yang mengalaminya, sejenak menjauh dan melihat dari tempat tinggi, melihat dari sudut pandang orang ketiga, bahwa dua hal tersebut tidak sebesar yang ada dipikiran/hatinya. Bahwa ada begitu banyak hal-hal baik di luar sana yang bisa membuat orang-orang yang tersendat lama di depan writer's block
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya