#fiksiku
Bismillah..
Seorang akhawat nampak baru hadir, nafasnya terdengar ngos-ngosan. Ia terlambat rapat perdana ini. Pandangannya kini tengah mencari forum yang harusnya ia hadiri. Koridor ini seperti biasa penuh, meski Ramadhan sudah hari kedua.
Di ujung utara forum yang ia cari masih belum memulai bahasan. "Kita tunggu satu akhawat ya," ucap pemimpin forum.
Dini yang masih mengatur nafasnya akhirnya melihat forum yang ia cari. Tapi sayangnya ia tak melihat satu pun teman akhawat di sana. Hanya ada tiga ikhwan.
'Hm... go Dini! It's like usual, women are special, that's why they're only a few' setelah menghibur diri, ia akhirnya melangkah menuju ujung koridor itu.
***
"Alhamdulillahilladzi anzala 'ala 'abdihil kitaba walam yaj'allahu 'iwaja...."
"Sebelum memulai forum ini, mari kita buka dengan bacaan tilawah oleh salah seorang ikhwan. Silahkan Akh Doni,"
Doni membacakan Surat Al Fath ayat 27 - 29 dengan tartil beserta terjemahnya.
"Jazakallah khair akh Doni"
"Sebelumnya, baiknya kita menentuan siapa yang secara default bertugas mencatat hasil rapat ini dan rapat-rapat selanjutnya."
"Ukh Dini bersedia?"
Yang ditanya makin menunduk, ada gejolak di hatinya. Ia trauma menjadi notulen di forum ikhwan akhawat.
"Afwan, kalau default mungkin lebih baik yang lain. Namun jika hanya di forum ini, in syaa Allah saya bersedia."
"Default notulen ana, silahkan kalau yang mau berbagi pahala, ana sudah jadi koordinator forum ini"
***
Ini bukan tentang pahala :
1. Karena mungkin, akan jarang hadir forum tersebut
2. Karena menjadi akhawat sendirian yang aktif di forum campuran itu.... it hurts. (read this)
Allahua'lam
***
Upgrade Your Life in Silence
-
“BAGAIMANA CARA HIDUP KITA TENANG ? Tidak perlu menyimpan nomor whatsapp
orang2 toxic, tidak peduli itu keluarga atau saudara. Tidak perlu menonton
story w...
1 week ago
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya