Follow Me

Wednesday, September 18, 2019

Long Trip

Bismillah.


Jika harus berpergian, jalur mana yang kau tempuh? Yang tidak memutar, lancar dan cepat sampai

Jika harus berpergian, transportasi apa yang kau pilih? Yang nyaman dan cepat?

Jika berpergian, dan kamu tidak bisa memilih yang cepat? Yang ada hanya jalan yang memutar, dan transportasi yang lambat, apa yang bisa kau dapatkan?

Itu yang kutanyakan pada diriku, saat menemui kondisi harus merasakan 12 jam perjalanan, padahal harusnya bisa hanya 5-6 jam. Kalau boleh memilih, lebih baik di rumah saja hehe.

***

Traveling itu menyenangkan, pergi ke suatu tempat, bertemu orang yang kita kenal di sana, mengunjungi beberapa tempat. Tapi sebelum ke tempat tujuan, ada proses perjalanan. Kalau di bahasa inggris, istilahnya trip.

The word “trip” is a noun that means “the act of going to another place and returning.” 
- dari web ini 
It's a long trip. Ada lelah yang menanti, beda dengan di rumah, kita bisa duduk, berdiri, berjalan dan rebahan sesuka hati. Ada banyak keterbatasan dan hal-hal yang bisa kita keluhkan. Tapi daripada fokus di situ, bukankah lebih baik kita lihat sisi baiknya?

Maka kutanyakan pada diri, apa yang bisa kita dapatkan dari perjalanan panjang ini?

***

A long trip, means long conversation (1)

Saat itu ini pertama yang kudapatkan. Langsung saat aku bertanya pada diri, saat itu juga Ayah ngajak ngobrol, panjang.

Itu mungkin ya, salah satunya, mengapa perjalanan bisa menyebabkan kita mengenal orang lain lebih banyak. Karena mau tidak mau, kita jadi banyak berbicara dengannya, bertukar pikiran dan memori.

Kalau misal kamu berpergian sendirian, kamu jadi punya kesempatan melakukan percakapan panjang dengan orang asing. Kapan lagi coba? Kalau introvert, mungkin ga mudah memulainya. Tapi kalau kamu sebelahan sama ibu-ibu, yang naturalnya suka cerita, kamu bisa jadi pendengar dan sesekali berbicara.

Atau kalaupun bukan percakapan panjang, mungkin kau bisa melakukan ini...  mengamati orang-orang sekitar. (2)

Ini hal kedua yang aku dapatkan dari long trip. Kadang observasinya ga harus dengan menatap lekat, atau melototin. Sesekali sapu pandangan ke sekeliling, atau menajamkan telinga, menyimak percakapan kursi di belakangmu. Orang yang sibuk telepon dengan earphone, anak kecil yang main game di hp, bayi yang menangis karena mengantuk, nenek yang merapatkan jaketnya karena dingin, dll.

Biasanya, kita banyak memikirkan diri sendiri, fokus pada masalah sendiri. Mumpung perjalanan panjang, mari banyak melihat orang lain beserta keragamannya. Perbedaan usia, wajah, aksen suara, cara mereka menghabiskan waktu, dll.

Selanjutnya, kalau kamu naik transportasi yang nyaman untuk membaca.. a long trip is a perfect time for long reading session. (3)

Biasanya kalau sibuk dan ga dalam perjalanan, banyak hal yang bisa kita lakukan selain membaca, Setiap usaha untuk fokus baca, eh keinget kerjaan lain, atau notifikasi sosmed lebih menggoda untuk dibaca satu per satu.

Ga perlu bawa buku yang super tebal. Cari yang ukuran saku, baca, dan baca lagi, hingga ga sadar sudah sampai tujuan. Atau bahkan, bacaan udah habis sebelum sampai tujuan hehe.

Terakhir, perjalanan panjang mengundang inspirasi baru dan waktu untuk merenung (4 dan 5). Jika rutinitas membuat otak kita seperti terperangkap dalam sebuah kotak, perjalanan panjang adalah cara untuk keluar sejenak, dan merasakan semilir angin, menyegarkan pikiran. Ide dan inspirasi baru hadir juga lewat setiap perjalanan yang kita tempuh.

Selain berpikir ke luar, perjalanan juga waktu yang pas untuk berpikir ke dalam. Merenung, menengok ke dalam diri, berkaca, bertanya dan menemukan jawaban sendiri.

***

Minimal ada lima yang bisa kita dapatkan dari long trip. Tapi... kelimanya bisa jadi gak kita dapetin, kalau kita memilih fokus pada layar kotak hp, dan menghabiskan perjalanan dengan tidur full.

Gapapa sih, liat hp, gapapa juga tidur. Tapi sayang kan kalau cuma dapet itu?

***

Awal september kemarin, perjalanan 12 jam itu sudah lewat. Sengaja kurekam hikmahnya di sini, berharap nanti, kalau diajakin perjalanan panjang, ga nolak. Mungkin karena sudah terbiasa jadi anak rumahan ya, kadang males diajak pergi jauh hehe.

Anyway, di rumah, atau melakukan perjalanan panjang, semua akan baik-baik saja, akan menjadi bermakna, kalau hati kita selalu terpaut padaNya. Bahwa hal-hal rutinitas, tetap bisa diambil hikmahnya. Apalagi hal-hal diluar rutinitas, long trip, ada banyak hikmah yang bisa dipetik.

Last but not least. our life is also a journey right?

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya