Follow Me

Sunday, September 22, 2019

Membaca Lembaran Buku

Bismillah.


Jika setiap orang adalah buku, maka saat kamu berkenalan dengan orang lain, bekerja sama dengan orang lain, kamu sedang membaca salah satu halaman di dalamnya. Satu halaman itu tentu belum cukup untuk mengenalnya. Kadang, kita bisa membaca halaman-halaman sebelumnya, kalau ia mengizinkan. Lewat ceritanya, tulisannya. Kita juga bisa tahu sekilas halaman sebelumnya, dari orang-orang yang pernah membacanya.

Tidak semua buku menarik untuk dibaca. Ada orang-orang yang cukup satu halaman saja kita tahu. Kita tidak tertarik untuk tahu siapa dia, bagaimana masa lalunya. Ada yang membuat kita penasaran, tapi kemudian kita kecewa ketika mengetahui halaman-halaman sebelumnya. Tapi juga ada, yang membuat kita penasaran halaman selanjutnya. Bagaimana buku ini akan berlanjut dan berakhir.

Ada buku yang kita baca satu halaman di dalamnya, namun tidak kita ketahui covernya, judulnya. Orang-orang yang ditakdirkan hadir dalam hidup kita, namun kita tidak kenal namanya, profesinya. Kita hanya membaca salah satu halaman di dalamnya, saat ia membantu kita menunjukkan arah jalan. Atau orang yang berisik di dalam perpus, atau orang yang yang menyebarkan selebaran.

Jika setiap orang adalah buku, mustahil mencari orang yang membaca setiap lembaran buku kita semuanya. Orang tua kita mungkin membaca sebagian besar bagian awalnya, sejak kita masih bayi, sampai sebelum kita sibuk dengan dunia luar. Begitu pun pasangan kita, atau anak kita, atau sahabat terbaik kita. Mungkin banyak lembaran yang mereka baca, tapi lebih banyak yang tidak terbaca. Begitupun sebaliknya, kita tidak bisa membaca keseluruhan lembar buku orang lain. Kita hanya membaca sebagian kecil, diceritakan orang lain sebagian yang lain, sisanya kita hanya menerka-nerka, semoga dengan prasangka yang baik.

Tapi prasangka baik bukan hanya diperlukan saat membaca lembaran-lembaran dari buku orang lain. Kita juga butuh berprasangka baik saat membaca lembaran buku kita sendiri. Kita diminta untuk membaca dengan keyakinan yang positif. Setiap halaman di dalamnya, halaman di awal, halaman hari ini, dan halaman yang akan mendatang. Kita mungkin tidak menghafal setiap kata dan kalimat di dalamnya, ada halaman-halaman yang usang, ada halaman-halaman yang basah, ada yang kotor. Tapi kita tetap berusaha membacanya dengan keyakinan yang baik. Bahwa setiap halaman akan membawa kebaikan di akhir buku, jika.. dan hanya jika... kata dan kalimat yang tertoreh menjadi jalan kita mengenal Rabb kita, mengetahui identitas kita, dan menggerakkan kita untuk menjalani misi hidup kita.

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya