Follow Me

Monday, April 26, 2021

Sepotong Cerita yang Bersambung

Bismillah.

Qadarullah, aku membaca sepotong cerita, tertulis kata (Bersambung...).

Mungkin premis ceritanya, atau... karakter di dalamnya, tapi tulisan itu, membuatku banyak berpikir sendiri, berusaha melupakan, lalu teringat lagi.

Sampai pagi ini, terlintas pikiran liar, 'Should I dm the writer?'

Rasanya ingin memberitahunya,

***

Aku tahu itu hanya cerita fiksi, tapi meski begitu... Aku ingin seseorang mengatakan pada karakter di cerita itu, atau seseorang yang menjadi inspirasi kisah fiksi tersebut,

I hope he'll find his way, to overcome the complicated things he's going through all of his life till now.

I hope he knows, that there's a difference between opening up to ask for help, to find a solution. And opening up to everyone because he decided to give up.

Cause for me, sometimes Allah decided to covered it up for oursakes. And we pray and try to keep it covered it up, hoping when "That Day" comes, Allah will erase it all. Cause HE counts how many times we fall and stumbling, struggling to overcome that. And HE knows, how much fear, sadness, anxiety, in your heart.

Satu lagi, semoga ada yang meyakinkan pada karakter di cerita bersambung tersebut. Bahwa akan ada yang bisa menerima keadaannya, dan menggandeng tangannya, bersama berjalan menuju keridaan-Nya. Karena tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada. Dan sekalipun terkadang kita merasa menjadi makhluk terburuk di muka bumi... Sesungguhnya ada cahaya dan kebaikan di hatimu, sehingga hingga detik ini, Allah menjagamu, Allah melindungimu, dan Allah selalu, selalu mendengarkanmu.

***

Pesan itu, mungkin tidak akan pernah terkirim. Aku terlalu takut pada kemungkinan konsekuensi jika pesan itu terkirim.

Aku takut, aku terlalu sok tahu.
Bahwa aku terbawa arus empati yang salah alamat.
Atau aku tenggelam dalam sisi percieving-ku.
Aku takut kalimatku menjadi pisau dan bukan permen.

Aku lebih memilih menulis di sini, dan melakukan hal lain. Ini Bulan Ramadan bukan? Dimana doa-doa segera diijabah.

Semoga aku salah menerka. Semoga Allah melindunginya. Semoga ia menemukan dirinya lagi. Dan semoga Allah memenuhi hari-harinya dengan keberkahan. Aamiin.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya