Follow Me

Monday, April 26, 2021

Omongan Manusia Itu...

Bismillah.

Aku sedang memikirkan ulang bagaimana sebuah kalimat sederhana yang tidak bermaksud untuk melukai, seketika memicu emosi. I was too reactive TT

Menilik ulang kalimat itu membuatku sedih, karena aku tahu jika dirunut ulang, kesalahannya ada pada diri. Kurangnya komunikasi, kesalahan di masa lalu. Hmm.. Baru saya aku hendak terhanyut oleh sisi emosionalku,

Suara khas Ustadz Nuzul Dzikri di radio menjadi perantara, pesan yang mungkin ingin Allah antarkan ke diriku.

"Omongan manusia itu jangan ditadabburi. Yang seharusnya ditadabburi itu ayat-ayat Quran", seketika senyum terhias, kecil memang, tidak lebar, tapi pesan itu manis masuk ke telinga, dan semoga menetap lama di hati dan otak.

***

Jadi Bel, kalau itu omongan manusia, jangan ditadabburi. Cukupkan dengan khusnuzhzhan. Toh kamu tahu persis, bukan itu maksudnya. Sungguh tidak ada niat melukai.

Aku saja, yang terlampau sensitif dan reaktif. Seharusnya bisa menjelaskan dengan tenang, bahwa "aku tidak sedang bermain,"

Jadi Bel, perbanyak tadabbur ayat-ayat Quran saja. Ayooo.. Kapan nulis tadabbur lagi? (:

***

Terakhir, it's okay to cry. It's okay to be sensitive. But you must also try to hold your emotion. Bukankah kamu sedang berpuasa? Bukankah puasa melatih ketakwaan? Dan bukankah salah satu ciri orang yang bertakwa adalah wal kazhiminal ghoizh.

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَـٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Baca juga : Tentang Takwa

Semangaat^^ Semoga Ramadanmu dipenuhi keberkahan dan kebahagiaan 🌻🌻 Aamiin.

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya