Halo! Sudah lama rasanya tidak menulis lewat aplikasi ini.
Qadarullah wa masyaa Allah, ada sedikit kendala di laptop. Kendala itu membuatku bertanya-tanya.. wondering.. pesan apa yang ingin Allah sampaikan lewat kejadian ini? Pelajaran apa yang harus aku ambil? Pilihan dan keputusan apa, yang harus kulakukan?
Pertanyaan demi pertanyaan mengalir terus di otak. Dan tentu saja, tidak cuma pertanyaan. Tapi juga prasangka dan bisikan was-was.
Apakah ini pertanda bahwa aku harus sejenak berhenti menulis? Apakah saat ini aku lebih baik diam dan memperbaiki diri, sebelum lebih banyak mengumbar kata, yang justru bisa jadi pemberat bagi timbangan yang tidak kuinginkan?
Pertanyaan demi pertanyaan mengalir terus di otak. Dan tentu saja, tidak cuma pertanyaan. Tapi juga prasangka dan bisikan was-was. Tapi... Aku juga tidak mau terjebak di dalamnya. Bukankah aku sudah melalui masa-masa berat itu, saat menjauh dari prasangka begitu sulit. Saat semua hal seolah melukaiku, padahal tidak ada yang berniat melukai.
Maka meski aku masih bertanya-tanya. Masih melihat gelombang prasangka berdatangan. Aku tidak mau berdiam diri dan membiarkannya menenggelamkan ku. Aku memilih menulis di sini. Mencoba menangkis dan bergerak menjauh.
Bukan, bukan. Allah tidak menyuruhmu berhenti menulis. Allah hendak mengingatkanku lagi, bahwa ditengah keterbatasan, masih ada peluang untuk beramal. Bukankah aku masih bisa menulis melalui aplikasi ini di hp?
Bukan. Bukan. Allah tidak ingin kamu malah mengambil keputusan dan pilihan yang salah. Menjadikan kendala sebagai excuse untuk berbalik dan mundur. Allah hanya sedang mengujimu. Seberapa besar kesungguhanmu untuk tetap menulis. Apakah mimpi hanya sebuah mimpi. Angan di siang bolong? Atau itu memang sebuah cita, yang meski nyalanya saat ini kecil, ia masih ada menerangi ruang yang begitu gelap di sudut sana.
***
Dalam hidup kita, akan ada banyak hal semisal ini, serupa ini, semacam ini. Saat sebuah batu Allah letakkan di jalan kita. Saat selembar pintu tertutup di hadapan kita. Pertanyaannya dibentangkan untukmu, untuk kita. Kini, saatnya kita menjawab. Bukan jawaban impulsif, tapi jawaban sepenuh hati, dengan pikiran jernih dan jiwa lapang. Tidak mengapa jika ada keraguan, tidak mengapa kalau kita bingung. Layaknya anak kecil yang melihat lembaran kertas quiz dadakan. Saat bingung, kita boleh bertanya padanya. Saat merasa tersesat, kita boleh meminta petunjuknya. Begitulah hidup, seperti juga kematian, keduanya ujian. Dan jangan ragu untuk mendekat pada-Nya, sejauh apapun dirimu saat ini dari-Nya. Cause Allah always near, and He listen to anyone who's calling out to Him.
Wa idzaa sa-alaka 'ibaadii 'annii
Fa innii qariib
Ujiibuu da'wataddaa'i idzaa da'aanii
Falyastajiibuuli.. Wal yu'minuubii..
*I forget the rest. Let's just open the Qur'an and put the text here.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. [Surat Al-Baqarah (2) ayat 186]
Semoga Allah memudahkan semua urusan kita.
Semoga saat kita menemui benturan, kendala, tantangan, dan dinding tinggi dalam hidup kita, kita tidak ragu untuk bertanya dan bersandar pada-Nya.
Karena di ujian ini, bersandar pada kemampuan diri adalah pilihan yang bodoh.
Karena Allah yang menetapkan sedangkan kita tidak menetapkan.
Karena Allah yang Maha Mengetahui sedangkan kita tidak mengetahui.
Dan Allah, Maha Mengetahui hal-hal ghaib.
Pengetahuan apa yang tidak bisa kita jamah sama sekali. Seperti masa depan.
Jadi jangan malu meminta pertolongan-Nya. Dan ingatkan dirimu, untuk selalu berbaik sangka pada-Nya. Karena Allah selalu menginginkan kebaikan untukmu. Selalu.
Wallahua'lam bishowab.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya