Bismillah.
#muhasabahdiri #tadabbur
Ilmunya, pengetahuannya, aku mungkin sudah tahu. Bahwa penantian yang ini jauh lebih sulit. Itulah mengapa kisah tentang masa menunggu ini, dan doa terkait ini dicantumkan di Quran. Sebagai pengingat.
Ilmunya, pengetahuannya, aku mungkin sudah tahu. Bahwa penantian yang ini jauh lebih sulit. Tapi mengamalkan ilmu tersebut.. ternyata butuh lebih banyak usaha dan doa.
I can't imagine how shock it is, when she heard the news from the angel. Ia tidak langsung percaya dengan apa yang didengarnya, sehingga ia menepuk wajahnya. Persis, seperti teori, yang entah dimulai sejak kapan, bahwa cara untuk mengetahui kita sedang mimpi, atau ini benar kenyataan adalah dengan menepuk wajah, atau mencubit wajah. Karena saat mimpi, kita tidak merasa sakit.
I can't imagine how much sabr should she have, waiting for that long long time, before the good news come. Kita mungkin sudah terlalu sering mentadabburi kisah Bunda Hajar, dan bagaimana iman beliau salamun 'alaiha, membuat beliau taat dan tidak berkomentar saat ditinggalkan Nabi Ibrahim di tempat antah berantah, padang pasir, di suatu tempat di antara bukit Safa dan Marwa.
Tapi sudahkah kita sesekali mentadabburi kisah Bunda Sarah? Ujian keimanannya bukan cuma saat menunggu. Tapi juga saat ia ridha dan meminta Nabi Ibrahim menikah dengan Bunda Hajar. Atau saat ia diuji dengan rasa cemburu.
Bagaimana keimanan dan kesabaran Bunda Sarah, dibalas Allah dengan skenario terbaik. Dari rahimnya, lahirlah Nabi Ishaq, yang dari Nabi Ishaq, lahir begitu banyak nabi dan rasul.
Her name, might not appear in Quran. But Allah capture that scene, that day when she heard the good news. Why? Because Allah wants us to learn a lesson or two from that story.
Hal ataka haditsu dhoifi ibrahimal mukramin? (QS Adz-Dzariyat ayat 24) *lanjut baca di quran ya.. sampai ayat 30
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya