Follow Me

Friday, August 11, 2023

Tanggung Jawab yang Terlupa

#muhasabahdiri

Bismillah.

 

Untuk Tuhan, Bangsa dan...

 

Sudah lama aku tidak mengingat kombinasi kata ini. Dulu pertama kali menggunakannya, biasanya untuk mendoakan anak yang baru lahir. Semoga menjadi anak shalih yang bermanfaat untuk agama, bangsa dan tanah air. Eh, tapi itu yang pertama agama ya, bukan tuhan. Lalu kedua, saat ikrar itu diserukan lantang saat acara ospek, oskm .. dulu pas di tahunku namanya prokm.


Lalu hari ini, aku membacanya, dari sebuah buku. Buku yang mengingatkanku agar berhenti menjadi egois dan berubah menjadi pribadi yang lebih hebat. Buku yang di dalamnya mengandung jiwa penyemangat bagi siapapun yang membacanya. Beberapa kali membaca paragraf di dalamnya, aku seolah masuk ke lorong waktu dan merasakan semangat kemerdekaan begitu dekat. Karena begitulah sudut pandang penulis, yang hidup dan menjadi saksi masa-masa tersebut.


Kali ini, pas banget momentumnya. Bulan Agustus, bulan kemerdekaan. Beliau lewat bukunya bertanya padaku, dan pada setiap rakyat Indonesia:


"Tanyailah hati sendiri. Adakah hati rasa cinta kepada Tuhan, tanah air, bangsa, kewajiban dan kemuliaan hidup?

Jika ada, dengan penuh rasa tanggung jawab, pikullah kewajiban itu dan dakilah gunung kehidupan.

Tentu di tengah jalan akan ada yang menghambat. Apabila engkau dapat mengatasi halangan yang pertama, halangan kedua bukanlah halangan yang pertama lagi. Akhirnya, engkau akan sampai di puncak dan pada hakikatnya halangan itulah yang menolong engkau naik ke puncak."

- Buya Hamka, dalam buku "Pribadi Hebat"


***


Di dunia yang arus derasnya membuat kita makin individualis. Saat kita merasa, tanggung jawab kita, hanya tentang diri, lalu keluarga kita. Buku ini mengingatkanku, ada tanggung jawab berat yang sering lupa, tanggung jawab sebagai seorang masyarakat, seorang warga negara, dan tentu tanggung jawab sebagai hamba Allah.


Pertanyaan selanjutnya... apa yang sudah kita diri lakukan untuk Allah, selain dari dengan terpaksa menjalani kewajiban asal-asalan? Sudahkah kita memikirkan, how am I going to serve Allah?


Baca juga: Allah-centric

atau Tonton ulang: How Am I Going to Serve Allah?


Pertanyaan selanjutnya... bagaimana dengan tanggung jawabmu sebagai warga negara? Pernahkah kamu memikirkan peranmu, kontribusimu --sekecil apapun itu-- untuk tanah air dan bangsa? Atau kamu masih mau berkilah kemudian sembunyi dalam tempurung, tenggelam dalam distraksi, pura-pura sibuk menyelesaikan urusan diri, yang tidak selesai karena waktumu dihabiskan untuk hal yang sia-sia.. hmm TT


Semoga Allah memudahkan kita untuk selesai dengan diri sendiri. Agar tidak berhenti sebelum benar-benar berlari mengejar amalan yang kelak akan menjadi bekal di akhirat kelak. Bukankah sebaik-baiknya manusia, adalah yang bermanfaat bagi manusia?

Rabbana dzalamna anfusana waillam taghfirlana wa tarhamna lanakunanna minal khasirin.


قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَـٰسِرِينَ

Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. [Surat Al-A'raf (7) ayat 23]

 

Wallahua'alam.


***


PS: Pengen dimasukkin ke 1m1c, sengaja pilih judul ini, supaya masuk tema "terlupa". tapi beraat TT. Let me just put it here for myself. It is indeed for myself to read.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya