source: google
-opini, muhasabah diri-
Bismillah..
"Besok ikut
acara X?" tanyaku. Perempuan berkerudung abu itu menggeleng, "besok
ada aksi". Jawabnya singkat, terkesan enggan memperpanjang. Aku lantas
diam, tak menelisik lebih lanjut.
Beberapa jam
selanjutnya. "Z, Besok ada aksi apa sih?", tanyaku, pada seseorang
yang berbeda. Z melepas earphone dari
telinganya. Aku kembali mengulangi pertanyaanku, serta menceritakan darimana
aku tahu bahwa besok ada aksi. Yang ditanya hanya nyengir sebentar, lalu
kembali memasang earphone ke kedua telinganya. Aku menyernyitkan
dahi.
Beberapa menit selanjutnya, dapet info dari grup himpunan.
Beberapa menit selanjutnya, dapet info dari grup himpunan.
Acara bakal berlangsung di area CFD dengan rangkaian sebagai berikut :1. Upacara bendera2. Pawai bersama (Pencerdasan masyarakat, ttd dukungan dan orasi pelangi)Bagi massa HMIF yang ingin turun langsung mendukung #RebutMahakam ayo berkumpul pada :Hari/Tanggal : Minggu 10 November 2013Waktu : 07.00Tempat : Sekre 1Dresscode : Jahim
Aku ber-O ria dalam
hati. Oh jadi aksi itu, kemudian hening sejenak. Entahlah keningku berkerut
atau tidak. Selang beberapa menit, aku membuka tab baru, halaman google.
Membaca beberapa tulisan hasil pencarian keyword : "bagaimana hukum akhwat
ikut aksi". Rasa-rasanya aku pernah membaca tulisan yg bagus ttg itu.
Aku... Ingin setidaknya bisa melakukan sesuatu. Tidak bisa dengan tangan,
lisan? Allah, semoga aku bukan termasuk hamba-Mu yang paling lemah imannya.
***
Aku sungguh tak
berani berfatwa. Tapi mari sejenak kita sama-sama renungi. Tentang akhawat yang
turun ke jalan-jalan, untuk aksi, demo, atau apapun nama-nya. Pantas-kah?
Bukankah Rasulullah menyarankan kita untuk tetap di rumah?
Hadits lain riwayat Imam at-Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah, dari Ibnu Mas'ud Radhiallaahu anhu dari Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Sesungguhnya wanita adalah aurat, apabila dia keluar, maka syetan menghiasnya. Dan sedekat-dekatnya seorang wanita kepada Tuhannya adalah tatkala ia berada di bagian paling tersembunyi di rumahnya."
Allahua'lam
bishowab.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya