Follow Me

Tuesday, November 5, 2013

Tentang Hikmah

-muhasabah diri-

Bismillah..
Dari kunjungan 1 jam malam ini, aku belajar, menarik hikmah. Belajar dari ratusan bintang dan langit malam. Belajar dari teman-teman GAMAIS yang memanaskan bumi kiara payung dengan kobaran semangat baru. Belajar dari sahutan takbir dan kepalan tinjunya ke langit.
Rabb, sungguh bumi dan langitMu, beserta seluruh isinya, sarat dengan hikmah. Maka jadikan aku, salah seorang di antara hambaMu, yang senantiasa bisa menarik hikmah-hikmahMu. Sehingga aku bisa masuk dalam golongan orang-orang yang bersyukur..
- NAJ, dalam tulisannya Metanoia-horizon (2 of 2)

***


Ini tentang hikmah, yang terserak, dimana-mana. Ini tentang hikmah, dan kita -maksudku aku- yang seringkali tak bisa memetiknya. Jangankan memetik, bahkan untuk melihat pun, mata kita -maksudku aku- kabur. Atau mungkin melihat, namun 'keangkuhan' membuat kita -maksudku aku- berpaling.

Hari itu, hari yang sama. Malam itu malam yang sama. Aku dan penulis quotes di atas, berada di tempat yang sama, di acara yang sama. Tapi sungguh semua-nya berbeda. Berbeda. Karena ia memetik banyak hikmah? Sedangkan diri?

Kuulangi lagi.
Berbeda. Karena ia memetik banyak hikmah? Sedangkan diri?

*speechless, can't answer that question.

***

Ini tentang hikmah. Maka ijinkan kutulis di sini. Agar jadi pengingat diri.

Life, is life. Ya. Kau hidup, lantas mengalami berbagai macam turbulensi. Terkadang kau dibuat tertawa oleh satu dua kejadian. Tak jarang pula kau dibuat menangis oleh satu dua kejadian. Mungkin pernah kau dibuat melambung tinggi ke angkasa, merasa bertubi kenikmatan memelukmu. Mungkin pernah juga kau dibuat jatuh dalam ke jurang, merasa bertubi kegagalan mendekap dadamu hingga sesak. Life is life. Dan semua itu, sungguh baru bisa memiliki makna, berarti, saat kau bisa memetik hikmah. Ya, hikmah. Lesson learned.


Ini tentang hikmah. Yang tidak semua orang memiliki kepekaan yang sama. Beberapa dengan mudah menggapai-nya, memetik satu persatu dari setiap kejadian dalam hidupnya. Even from the very small things, from the very common event. Beberapa yang lain harus berjinjit-jinjit, melompat, untuk dapat memetiknya (memetik hikmah). Dan beberapa yang lain, justru menutup mata. Enggan untuk sekedar menyentuh dan mengambilnya. Padahal mereka (baca hikmah), bertebaran disetiap inci kehidupannya.

Dan adapun diri? Termasuk yang mana?

Mari sejenak diam, menengadahkan tangan ke atas. Berdoa kepada Allah, selayaknya Nabi Ibrahim 'alahisalam berdoa kepada-Nya :


"Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh" -QS Asy Syuara ayat 83-

Allahua'lam bishowab.

*jazakillah khayr untuk ia, yang sudah menyempatkan menuliskan hikmah yang ia dapat.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya