Follow Me

Monday, November 10, 2014

Are You Sensitive Enough?


-muhasabah diri-
Bismillah.

Apa yang kau lihat di foto tadi Bell? Bambu yang bertumpuk-tumpuk kah? Atau apa? Adakah kau perhatikan seorang bapak yang sedang menyapu daun-daun ke pinggir jalan?


Bulan November memang sudah memasuki musim penghujan. Dan jika di hari-hari biasa angin semilir memang sering menghiasa hari, maka di hari hari sekarang, angin kencang yang menyapa kita. Seringkali dengan rintik hujan.

Melihat karyawan ITB menyapu dedaunan memang sudah biasa. Bukankah begitu? Setiap pagi kita menemui mereka. Kampus ITB Ganesha memang dipenuhi pohon-pohon yang membuatnya sejuk dan cozy bagi civitas kampus. Namun, selain efek sejuk, tentu ada efek dedaunan yang akan sering menutupi jalan. Sebenarnya bagi menyenangkan melihat jalanan ditutupi daun-daun yang berwana kuning kecoklatan. Namun kebanyakan orang melihat itu adalah salah satu bentuk tidak bersih dan tidak rapi. Ya, mereka benar. Karena jika dibiarkan, dedaunan tadi akan makin tebal tumpukannya dan mengganggu orang atau mobil yang melalui jalan tadi. Apalagi jalan aspal, karena dedaunan memang tidak menyatu dengan aspal. Tentu berbeda jika daun menutupi tanah, ia akan membusuk secara alami, dan memberi nutrisi ke pohon-pohon di sekitarnya.

Kembali ke bapak penyapu dedaunan yang gugur. Hari ini, aku tidak hanya menjumpainya di pagi hari. Foto di atas, diambil setelah aku selesai kelas NLP sekitar jam dua siang. Saat itu langit diterangi cahaya, meski tidak terik, dan rintik hujan berjatuhan. Aku menyempatkan mengambil foto bapak itu. Menjadikannya sebagai seseorang yang mengetuk kepekaan hatiku.

Are you sensitive enough?

Apakah kepekaan ini masih hadir? Tahukah kau, mereka menyapu dedaunan dari pagi hari tadi. Tentu lelah menghinggapi fisik mereka. Mereka mungkin hanya "tukang sapu" bagi kebanyakan lalu lalang orang di ITB. Ya, mereka hanya "tukang sapu". Tapi jika mereka tidak mau melakukannya. Jika mereka mogok membersihkan dedaunan dari jalan-jalan di ITB. Siapa yang akan kehilangan mereka? Siapa yang akhirnya sadar peran mereka?

Are you sensitive enough?

Bagaimana pendapatmu saat melihat mereka? Apakah kau mengira bahwa mereka orang-orang yang gagal? Hanya karena uang di kantong mereka tidak dipenuhi lembaran kertas berwarna biru atau merah?

 
Padahal bisa jadi mereka adalah orang-orang yang sukses. Lebih sukses dari Firaun yang tenggelam meski harta dan kekuasaannya meninggalkan jejak hingga masa kita. Ya, mereka adalah orang-orang yang sukses, ketika mereka beriman kepada Allah, dan melaksanakan amal shalih.

Do you still thinking that you are too sensitive? No! I guess.. you aren't sensitive enough

Karena peka dan sensitif, bukan tentang seberapa cepat kamu marah? Atau seberapa sering kamu tersinggung. Peka berarti.. kamu begitu sensitif terhadap hal-hal kecil. Terhadap hal-hal biasa. Begitu peka dan sensitif. Sehingga dari hal kecil dan biasa tadi, kamu dapat mengambil pelajaran dan hikmah.

Allahu'alam bishowab.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya