-muhasabah diri-
Bismillah. Apa kabar hati (kalbu)? Apakah masih sehat? Berikut lanjutan ciri hati yang sehat diambil dari kajian Tazkiyatun Nufus telegram.
taken from here
Hati yang tekadnya hanya karena Allah
Hati
yang tekadnya hanya satu, karena Allah. Kalau ingin beramal maka
berhenti sejenak, melihat apakah niatnya karena Allah, kalau karena
Allah dilakukan, kalau bukan maka ditinggalkan.
Hasan Al Bashri, "semoga Allah merahmati seseorang yang meninggalkan suatu amalan atau ucapan jika niatnya bukan karena Allah".
Niat setiap amalnya diupayakan untuk
senantiasa hanya karena Allah.
Waktunya hanya untuk Allah
Hati
yang menjadi paling bakhil terhadap waktu untuk hal siasia. Seperti
orang yang bakhil kepada hartanya. Ia sangat tidak ingin waktu nya
terbuang meskipun dalam senda gurau, kehidupan. Ia memaksimalkan
waktunya untuk allah. Meninggalkan apa-apa yang tidak berguna., ini
adalah ciri seorang mu'min, "Diantara tanda kebaikan keislaman seseorang
adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya". Kalo ada
mudhorot tinggi/ sama dengan manfaat maka ia akan meninggalkan.
Apabila masuk ke sholat, sedihnya akan hilang
Kesedihan,
gundah gulana akan hilang ketika shalat. Seperti sabda Rasulullah pada
bilal, "arihna bisholat""dan dijadikan penyejuk hatiku dalam shalat".
Karena bertemu kepada Allah, rabbuna wa rabbul 'alamin. Terakadang orang
menganggap bahwa kebahagiaan hanya pada harta, istri, kedudukan. Dan
tidak menyadari bahwa kebahagiaan ada di shalat. Iman adalah inti dari
kebahagiaan. Karena bahagia adalah kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Maka orang yang sungguh2 mengejar akhirat, maka ia adalah orangorang
yang bahagia. Kita tidak boleh dberdoa hanya kebaikan dunia. Tapi berdoa
untuk kebaikan dunia dan akhirat. Tidak ada kebahagiaan kecuali saat
melihat wajah kekasihnya. Yaitu wajah Allah azza wajall
Tidak pernah letih berdzikir mengingat Allah
Tidak
pernah penat, letih siang malam mengingat Allah, keagunganNya, kasih
sayangNya, kebesaranNya, ciptaannya. Tidak pernah bosan khidmat
menolong baik dengan harta dan jiwanya. Ada orang-orang yang sopan
tawadu' pada orangorang tertentu, misalnya kepada yang kaya, tapi kepada
orang miskin tidak, maka ini adalah penjilatan. Berbeda kepada orang2
yang ramah kepada orang2 yg menginbgatkannya kepada Allah, guru, yang
menasihatinya. Karena ia butuh dengan nasihat. Hati itu laksana bulu
yang sangat tipis dan tertiup angin kemana saja. maka jika ia tidak
mendapat nasihat, ia bisa terbang ke tempat yang sesat. Maka, ia yang
santun kepada teman yang menunjukkan keburukan kita, mengoreksi dan
memberikan solusi
Perhatian untuk meluruskan niat lebih besar dari amal itu
Yang
terberat adalah meluruskan niat itu sendiri, bukan amal. Banyak orang
yang berpeluh dan berdarah2 untuk beramal, namun niatnya bukan karena
Allah, maka amalnya seperti debu yang akan diterbangkan angin. Berusaha
selalu ikhlas, ittiba dan ihsan dalam melakukan suatu amal. Bersama
dengan berusaha meluruskan niat, teliti, juga menyaksikan tanda
kekuasaan Allah yang ada dalam dirinya. Ia tahu kekurangan dirinya,
kemudian ia beristighfar, agar Allah memaafkan dan menerima amalnya.
Semoga Allah menerima amal kita, dan menjadikan ikhlas karenaNya.
Allahua'lam bishowab.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya