Follow Me

Monday, December 1, 2014

Ciri Hati Yang Sehat

-muhasabah diri-

Bismillah. Apa itu hati (kalbu) yang sehat? Berikut ciri hati yang sehat diambil dari kajian Tazkiyatun Nufus telegram.

Yang sekedar rihlah di dunia dan menetap di akhirat

taken from here


Di dunia dalam keadaan asing, Cuma ambil bagian dari dunia sesuai kebutuhannya saja, kemudian kembali ke tempat asalnya : akhirat. Ini seperti hadits Rasulullah kepada Abdul Umar:

“Hiduplah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.” (HR. Bukhari no. 6416)

Tinggal sementara saja di bumi, ia tidak menumpuk-numpuk harta. Ia bukan penduduk bumi asli, ia hendak kembali ke surga. Dan sebaik-baik bekal di dunia adalah takwa dan takwa letaknya di hati. Maka hati yang bersih menyebabkan kita tidak menjadikan bumi tempatnya. Kalau hati sakit, ia menjadikan dunia sebagai huniannya, merasa dunia adalah segala2nya, tidak percaya pada akhirat. Hati yang sehat tahu bahwa kita di dunia hanya sementara.
Selalu inabah, mengembalikan segala sesuatu kepada Allah.

Dikala senang / sedih, taat/ maksiyat. Selalu bertaubat kepadaNya. Seperti kisah Nabi Ayyub sebagai sebaikbaik hamba karena selalu kembali kepada Allah. Bersandar hanya kepada Allah. Selalu tunduk dan khusyu hanya kepadaNya. Takut dan tunduk hanya kepada Allah. Senantiasa bergantung kepada Allah kepada Allah, seperti ketergantungan seorang mencintai kepada yang dicintainya. Menggantungkan segala urusannya kepada Allah. Sehingga ia merasa cukup cinta kepada Allah daripada cinta kepada yang lain. Dan ia merasa cukup dengan mengingat Allah dibanding mengingat yang lain.

Karena mengingat Allah adalah penawar bagi hati, dan mengingat yang lain adalah penyakit. Karena orang-orang yang beriman hati mereka menjadi tenang dengan mengingat Allah. Mengingat Allah dalam segala hal dan segala kondisi. Selalu berdzikir mengingat Allah, menyebutNya, mengkaji kalamNya, mengkaji sifatsifatnya. SEemakin dalam seseorang mengenal Allah, semakin dalam rasa cinta kepadaNya, rasa takut kepada Allah, rasa pengagungan kepadaNya. Ia tidak pernah menisbatkan  hal kecuali berkata innalillah. Semua milik Allah.

Karena Cuma ada dua kondisi umat islam, bersyukur dan bersabar. Dan ciri lain adalah merasa cukup dari menolong Allah (agama Allah) ketimbang menolong yang lain. Karena ketika kita menolong Allah, Allah akan ganti pertolongan dengan pertolongan yang lain. Intansurullah yansurkum wa yutsabbit aqdamakum....

Merasa sakit saat kehilangan ketaatan

Apabila luput darinya ketaatan kepada Allah, maka ia mendapati rasa sakit atau kesedihan yang amat sangat. Seperti sakit/sedihnya orang yang tamak kepada dunia kemudian kehilangan hal tsb. Artinya orang yang hatinya sehat semangat untuk menjaga ketaatan kepada Allah, berusaha agar tidak kehilangan satu dzikirpun. Tidak pernah ada waktu sedikitpun yang disiasiakan. Kalau cari dunia, ia niatkan karena Allah.

Selalu merindukan khusyu / khidmat
Seperti kerinduan orang yang lapar kepada makanan. Padahal kita tahu hanya mencium aroma, atau melihat gambar. Demikianlah orang-orang yang rindu kekhidmatan, begitu mendengar lantunan ayat, langsung semangat. Berkata yahya bin muadz, "Barnagsiapa yang merasa senang dalam berkhidmat, mengabdi dan menolong agama Allah, maka segala sesuatu akan khidmat kepadanya. Dan barangsiapa yang merasa tenang dan sejuk pandangannya kepada Allah subhanahu wata'ala, maka semua orang akan dijadikan sejuk pandangan kepadanya". Allah akan membalas amal kita dengan balasan yang lebih baik. Orang yang sehat, ia akan senang dan tenang ketika ikut andil membantu agama Allah.

bersambung..

Allahua'lam bishowab

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya