Bismillah.
"Meow.. meow", kucing itu berjalan mondar mandir mengelilingi meja. Dua orang sedang duduk menyantap makan siang di sana. Aroma tongkol mengundang kucing yang kelaparan itu mendekat.
"Hush.. hush" usir satu orang dan seseorang lainnya terlihat ketakutan karena posisi si kucing seolah akan loncat ke meja mereka.
***
Are You Sensitive Enough? Ya, kucing memang sering kali mendekat ketika mereka lapar dan mencium aroma makanan dari piring kita. Ia memang tidak memiliki ekspresi memohon seperti gambar di atas, tapi tahu kah? Ia sedang memohon kepada kita.
Izinkan penulis kembali bertanya pada diri, tentang kepekaan kita. Ya, hati kita seharusnya tergerak, dan peka, bukan hanya pada manusia, namun juga hewan, tumbuhan, dan alam. Dari seekor kucing, tidakkah kita ingat kisah seorang pelacur yang begitu tergerak melihat wajah seekor anjing yang kehausan? Dari seekor kucing, tidakkah kita ingat motivasi Abu Hurairah sang Bapak Kucing? Karena kita tidak pernah tahu amalan mana yang akan memberatkan timbangan kita. Bisa jadi hal yang terkesan kecil ini bernilai banyak karena kita ikhlas dan bukan ingin dilihat orang. Bisa jadi hal yang terkesan kecil ini bernilai besar karena kita melakukan ini karena sunnah Rasulullah.
***
Pernah suatu pagi aku berjalan menyusuri Jalan Tamansari hendak pulang ke kosan setelah membeli bubur ayam. Saat itu aku melihat seorang ibu paruh baya berjalan berlainan arah. Ia sebentar berhenti ketika melihat seekor kucing. Kau tahu apa yang ia lakukan? Ia memberikan makanan ke setiap kucing yang ia temui. Such a romantic moment saw her feed cats.
Dan aku pun jadi teringat tentang Bu Irah, seorang ibu paruh baya yang dulu sering aku lihat duduk di jalan setapak parkiran SR (Seni Rupa). Aku ingat momen saat aku melihat ia memotong kepala ikan dikelilingi kucing-kucing yang tampak tidak sabar menyantap ikan itu.
Are You Sensitive Enough?
Kemudian aku memutar memoriku ke belakang. Mengingat setiap kucing yang sering menghampiri saat aku menyantap makan siang KKP. Ah.. aku belum melakukan banyak untuk kucing itu. Lebih sering merasa takut dan memilih berpindah tempat atau membiarkan kucing itu bosan menunggu dan akhirnya pergi.
***
Do you still thinking that you are too sensitive? No! I guess.. you aren't sensitive enough
Karena peka dan sensitif, bukan tentang seberapa cepat kamu marah? Atau seberapa sering kamu tersinggung. Peka berarti.. kamu begitu sensitif terhadap hal-hal kecil. Terhadap hal-hal biasa. Begitu peka dan sensitif. Sehingga dari hal kecil dan biasa tadi, kamu dapat mengambil pelajaran dan hikmah.
Karena peka dan sensitif, bukan tentang seberapa cepat kamu marah? Atau seberapa sering kamu tersinggung. Peka berarti.. kamu begitu sensitif terhadap hal-hal kecil. Terhadap hal-hal biasa. Begitu peka dan sensitif. Sehingga dari hal kecil dan biasa tadi, kamu dapat mengambil pelajaran dan hikmah.
Allahu'alam bishowab.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya