-Muhasabah Diri-
Bismillah.
roda kehidupan |
Satu pekan yang
lalu, tepat satu pekan yang lalu. Di hari sabtu pagi itu ia menorehkan barisan
kata dalam blognya. Aku baru membacanya sekarang, namun tulisan singkat itu
seolah mendorong jemariku untuk menuliskan paragraf ini.
Lama aku menghilang
dan tak bersua saudari-saudariku, lama aku meringkuk sendiri dalam batok
kelapa. Sibuk memikirkan diri, sibuk melalaikan yang penting. Namun malam ini,
lewat tulisan itu aku dibuat terbangun. Bahwa setiap orang memiliki masalah
yang sama beratnya, atau mungkin jauh jauh begitu berat dibandingkan masalahku.
Namun mereka tidak lantas diam dan merutuki diri. Mereka menghadapi masalah
itu, mereka bermunajat kepada-Nya dalam sunyi shalat malam mereka.
***
Teruntuk saudariku,
maaf.. Karena aku bukan sahabat yang baik. Meski kau tak mengucapkannya lewat
kata, dan biarlah masalah itu hanya kau dan Allah yang tahu, seharusnya aku
setidaknya mengirimkan doa. Semoga di masa ini (yang kau sebut titik paling
bawah roda kehidupanmu), Allah memberikan kekuatan pada hatimu. Semoga Allah
berikan jalan terindah untuk menyelesaikan masalah-masalahmu. Semoga setidaknya
saat kau merasa berada di bawah, adalah saat kau semakin mendekat pada-Nya,
meraih keridhaan-Nya, dan menempuh jalan hidup yang jauh lebih mulia lagi penuh
berkah.
Dari saudarimu, yang
begitu egois dan jauh lebih buruk darimu. Jika aku tak bisa memberikan telinga
untuk mendengarkan ceritamu, izinkan aku menulis sedikit kata untukmu di sini,
meski ku tak tahu apakah kau akan membacanya atau tidak.
Semoga Allah jadikan
kita sahabat dunia akhirat, semoga ikatan ini bukan ikatan semu. Semoga kelak
diizinkan Allah bertemu lagi di Jannah-Nya. Aamiin.
Allahua'lam
bishowab.
*ditulis hari Sabtu,
19 September 2015 pukul 21.41
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya