Follow Me

Thursday, October 1, 2015

Adakah Diri Telah Jauh Tertinggal?


-Muhasabah Diri-
 
Bismillah..

Judul asli:  Gulir Waktu di ITB, Perlombaan Mahasiswa ITB dengan Waktu
Ditulis tanggal: 30 April 2013
Untuk: Draft G-Newsletter April 2013

***

“Jika dahulu aku berteman dengan waktu,  maka sejak berada di ITB, waktu adalah rivalku.”

My rival: Time
Satu demi satu langkah yang kita ambil saat pendaftaran ulang mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung, kemudian mengantarkan kita ke dunia yang berbeda. Dunia, dimana waktu bukan lagi menjadi teman kita, ia adalah rival. Mulai saat itu, sadar atau tidak sadar, suka atau tidak suka, kita berlomba dengan waktu.

Tahun Pertama

Adapun waktu saat TPB, ia berjalan cepat. Sehingga tidak begitu sulit bagi mahasiswa ITB, untuk menyeimbanginya.

Berbeda dengan kampus lain, dimana setiap mahasiswa baru sudah mendapat jurusan. Di ITB setiap mahasiswa baru, harus merasakan tahun pertama yang sering di sebut TPB (Tahun Persiapan Bersama). Fungsinya sesuai dengan kepanjangannya, mempersiapkan mahasiswa baru sebelum nantinya akan masuk ke jurusan. Beberapa materi dasar seperti kalkulus, fisika dan kimia di berikan di tahun pertama ini. Selain itu, ini adalah masa mahasiswa ITB untuk mencoba mengikuti banyak unit. Mereka bilang, tahun pertama ini.. “Tahap Paling Bahagia” di ITB.

Tingkat 2

Di Tingkat 2, waktu mulai berlari kecil. Di masa ini, mahasiswa ITB ada yang ikut berlari kecil mencoba menyeimbangi, ada pula yang tidak sadar sehingga saat jarak terlanjur tercipta, mereka mulai terengah untuk menyeimbanginya.

Setelah mengisi tiga kuisoner penjurusan dan mendapat dua buah IP (Indeks Prestasi), akhirnya mahasiswa ITB mulai masuk salah satu ke jurusan di Fakultas/Sekolahnya. Pada masa ini, kita baru mengenal bagaimana mengisi rencana studi, memilih dosen/matakuliah “paket A”, dan mengenal FRS. Kehidupan akademik tingkat dua jauh berbeda dengan TPB. Ada banyak hal baru yang dipelajari. Di tingkat ini, mahasiswa mulai memegang jabatan di unit, dan juga mulai belajar berhimpun.

Tingkat 3

sumber gambar dari sini
Di Tingkat 3, beberapa mahasiswa baru mulai terengah, sebagian lagi mulai menyeret-nyeret kakinya. Lalu sebagian lagi, melupakan perlombaannya dengan waktu.

Beban akademik yang semakin tinggi, begitu pula beban amanah (posisi di himpunan/unit). Bagi mereka yang tak bisa berlomba dengan waktu, mau tidak mau mereka harus mengorbankan salah satunya. Pola hidup mulai tidak teratur, tidak jam tidur, tidak jam makan, apalagi jam mandi. Anehnya, masih ditemui mahasiswa yang merasa tidak sedang berlomba dengan waktu. Merasa kuliah sarjana hanya sekali, baiknya dipakai untuk bersenang-senang.  

Tingkat Akhir

Masa ini, adalah masa terberat. Waktu mulai tampak begitu jauh dan sulit untuk di kejar. Harus ada banyak effort untuk memenangkan perlombaan dengan waktu.

Dua huruf yang akan menjadi pengingat mahasiswa tentang perlombaannya dengan waktu adalah T dan A. Bukan singkatan dari Tingkat Akhir, namun singkatan dari Tugas Akhir. Ada batas usia yang harus dijaga, agar bisa keluar dari ITB lewat Sabuga lagi. Enam tahun. Di masa inilah, akan ada banyak pilihan. Menunda, mempercepat.

***

“Jika dahulu aku berteman dengan waktu,  maka sejak berada di ITB, waktu adalah rivalku.”

Sadar atau tidak sadar, suka atau tidak suka, kita sedang berlomba dengan waktu. Adakah kita telah jauh tertinggal?

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya