Bismillah.
Sebenarnya sudah lama jadi draft di OneNote di laptopku, tanggal 17 Juli 2013 tepatnya. Dipicu dari membaca catatan kakak tingkat, senior di unit Aksara Salman ITB.
***
Rasanya.. Ingin copast tulisan tersebut. Kemudian menambahkan satu dua paragraf di bagian bawah.Bahwa benar. Akhir yang menentukan. Karena sungguh, yang kita impikan adalah khusnul khotimah. Meski belum benar-benar sudah menjadi baik. Setidaknya, sedang berhijrah ke arah yang lebih baik. Seperti kisah si pembunuh 100 orang, yang masuk surga, karena sudah bertaubat, melangkah hijrah menjadi orang yang lebih baik.
Tidak tahu harus menulis apa lagi, izinkan ini menjadi pengingat diri, bahwa untuk mencapai akhir yang baik dibutuhkan perbaikan yang terus menerus dilakukan. Harus terus bergerak meski kaki mulai lemah, harus terus bangkit meski berulangkali jatuh tersungkur. Masih mengutip dari tulisan yang sama,
Maka memang menjadi tak penting lagi masa lalumu yang indah atau gemilang atau seberapa bagus sekalipun, bila masa akhirmu justru buruk atau tidak terlalu baik, tidak sebaik di masa-masa awalmu, di masa-masamu sebelumnya. Maka memang mestilah kita senantiasa bergerak menuju ke arah yang lebih baik. Mesti konsisten melakukan kebaikan agar masa akhir kita juga baik. Sebab kita tidak tahu masa akhir kita itu kapan, maka kata 'konsisten' perlu menjadi kuncinya. Atau meskipun kita tahu masa akhir kita, toh kita tidak mau juga memiliki masa lalu, masa sebelumnya, berlabel buruk. Kita tidak mau juga toh memiliki kenangan masa lalu yang tidak indah.
Maka seiring bertambahnya umur kita, perlu jugalah kita selalu menambah kebaikan pada diri kita. Perlulah kita meningkatkan kualitas diri dan segala hal yang tekait dengannya. Perlulah kita tingkatkan kualitas hidup kita agar lebih indah dan senantiasa semakin indah.
[UP]Allahua'lam bishowab.
*teruntuk siapa pun, jangan ragu untuk menulis dan membagikannya kepadaku. Mungkin kau merasa tulisan itu biasa saja, namun bisa jadi aku mendapatkan banyak manfaat dari tulisanmu. Percaya atau tidak, tulisan teman itu... begitu berpengaruh bagiku. Untukku dan untukmu, "Teruslah menulis, hamasah!"
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya