Follow Me

Sunday, February 16, 2020

Menjadi Perempuan

Bismillah.


Awal bulan Februari, tema yang dipilih #1m1c adalah bekerja. Sembari memikirkan topik bekerja, aku teringat sebuah kutipan yang kubaca di dashboard tumblr.

Being a woman in today’s world must be hard. So much is expected of you and everyone is on your case. Doomed if you work, and doomed if you stay home. Told how to dress, and it’s never good enough. It must be really tough! Remember, Allah created you perfectly and if you work on perfecting your relationship with Him, there lies your happiness. — Muhammad Ibn Faqih
Kutipan tersebut menyebutkan bahwa menjadi perempuan hari ini tidak mudah. Ada banyak ekspektasi yang membebani, baik itu ekspektasi diri sendiri maupun ekspektasi dari orang-orang sekitar. Seolah-olah perempuan yang bekerja salah, begitupun perempuan yang di rumah saja. Perempuan menjadi pasar utama dunia mode, dunia make up, seolah kita harus pakai ini dan ini, harus tampil seperti itu dan itu. Tidak mudah. Sangat sulit bahkan.

Menjadi perempuan itu.. seperti itu. Aku mendengar sendiri dari beberapa teman. Perasaan tidak pernah cukup, karena tuntutan yang sangat besar dari berbagai arah.

Kalau bukan karena Allah, mungkin menjadi perempuan terdengar begitu menyedihkan.

Allah memberitahu kita, tentang istimewanya perempuan, lewat ajaran islam untuk memuliakan ibu tiga kali sebelum ayah.

Allah juga menghibur kita dengan firmanNya, bahwa kecantikan itu sudah Allah berikan sejak kita lahir,

وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ

dengan ayat tersebut, Allah lepaskan kita dari tekanan 'definisi kecantikan' yang digemakan media.

Allah juga yang memberitahu kita cara berpakaian yang agung, sehingga kita tidak terbawa arus fashion yang makin hari makin banyak bentuk modelnya.

Menjadi perempuan, memang tidak mudah. Tapi menjadi perempuan, artinya kita menerima takdir yang Allah tulis. Menjadi perempuan, artinya kita menjalankan peran penting. Bahwa dari rahim kita, dari tangan-tangan kita, kita bisa membentuk peradaban yang baik.

Maka jika dunia dan seisinya membuat dadamu sempit, maka jika semua manusia bahkan orang-orang tersayang membuat air matamu mengalir, ingatlah.. bahwa ada Allah yang menguatkan kita. Bahwa setiap kesulitan akan Allah ubah menjadi kemudahan jika kita mendekat pada-Nya.

Jadikan setiap ayat-Nya penerang di hari-hari gelap. Jadikan setiap rakaat shalat menjadi rehat di kesibukan hari.

Allahua'lam.

***

Keterangan: Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya