Follow Me

Tuesday, February 16, 2021

Stumble Upon Ayat

Bismillah.

#curcol


Entah sejak kapan, berapa lama, tapi yang jelas, cukup lama aku merasa tidak baik-baik saja. Di satu sisi aku bersyukur atas iman dan islam yang masih Allah izinkan ada di diri. Tapi di sisi lain, aku dapat merasakan betapa lemah dan rapuh iman tersebut di hati.


Pernah ada fase, aku bersembunyi di sini, menjadikan blog ini cuma bisa diakses author, beberapa kali. Masih tetap menulis di sini, meski jumlahnya sedikit. Tapi kemarin-kemarin, karena merasa ga ngaruh, akhirnya aku biarkan saja blog ini ditinggal pergi. Aku pun tidak menulis di tempat lain.


Aku menjauh sejenak dari WhatsApp, cuma buka sekitar 2 jam, ba'da magrib-jam 8-an, atau setengah 9. Berkomunikasi hanya untuk kewajiban saja. Meski ada juga kewajiban yang akhirnya terlewat *I am really sorry.


Rasanya aneh. Begitu ingin untuk sendiri, tenggelam dan berusaha lari. Padahal kalau dicek lagi, aku sebenarnya banyak waktu untuk sendiri, tapi kenapa masih ngerasa perlu me time? Hehe. Lalu teringat sebuah fiksi pendek yang pernah kubuat Agustus tahun lalu. Mungkin yang kubutuhkan bukan waktu untuk sendiri, tapi justru waktu untuk berdua, sama Allah. As if I see myself in quotes, you said you want to disappear, but actually you want to found. Entahlah.


Sebagian diriku menyimpulkan, mungkin aku memang dua bulan sebelumnya terlalu banyak keluar dan memakai jas ekstrovert, jadi sekarang, aku perlu sembunyi dan berselimut introvert. Meng-charging energi dengan menjaga jarak dari banyak orang. November-desember kemarin memang aku banyak menghabiskan energiku berinteraksi dengan orang-orang baru. Mengerjakan hal-hal baru. Belajar membuka diri, termasuk menulis rangkaian seri selfdiscovery, yang belum kulanjutkan lagi hehe.


Tapi sebagian diriku yang lain sadar, bahwa ini ada kaitannya juga dengan kondisi ruhani. I feel like I stumble upon ayat. Aku bukan terbata saat membacanya, aku... aku hanya merasa dua ayat itu yang harusnya aku baca berulang-ulang pada diri, aku genggam erat, sambil aku berusaha bangkit dari perasaan tidak baik-baik saja yang larut dari januari lalu sampai kemarin-kemarin.


It's Al Baqarah ayat 44 dan 45.



۞ أَتَأْمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ ٱلْكِتَـٰبَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir? [Surat Al-Baqarah (2) ayat 44]



وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَـٰشِعِينَ

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', [Surat Al-Baqarah (2) ayat 45]



Allahua'lam.


***


PS: Sukaaa. Saat buka archieve blog karena cari tulisan fiksi, lupa nulisnya bulan apa, dan menemukan dua tulisan lain. Dua tulisan yang seolah ditulis diriku setengah tahun yang lalu, untuk diriku sekarang. Isinya bukan curcol, tapi kalimat-kalimat doa. Dalam hati aku mengaminkan lagi doa yang kutulis di sana.


No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya