Monday, April 26, 2021
Sepotong Cerita yang Bersambung
Thursday, April 22, 2021
3 Buku "Merah Jambu"
Friday, April 16, 2021
Nickname
Thursday, April 15, 2021
Disimpan Agar Inget
Wednesday, April 14, 2021
Membaca di Aplikasi iPusnas
"Walaupun, bila membaca shirah Nabawiyah dan shirah Shahabiyah, seolah tidak mungkin manusia semacam itu pernah hidup memijak tanah.Namun siapa yang dapat menjadi role model di saat manusia menghadapi masalah pelik?Berkaca pada Khadijah dan Fatimah adalah menduplikasi ketahanan mental hingga mampu menghadapi kejadian paling ekstrem sama sekali pun.Berguru pada Aisyah adalah bersikap teguh ketika isi dunia berpaling dan satu-satunya sandaran hanya Tuhan Pemilik Langit dan Bumi.....Jikalau Aisyah tidak percaya pada Allah memasangkan awal dan akhir, pangkal dan ujung, bagaimana mungkin beliau dapat mengatasi tuduhan-tuduhan keji?"
- Sinta Yudisia, dalam novel Reem
"Bila tidak ingin direndahkan penduduk Bumi, siapapun - termasuk *hidden to avoid spoiler* - maka berkelanalah di langit. Menghidupkan malam dengan shalat dan bacaan Quran.Malam demi malam, Alya habiskan dalam munajat. Meletakkan dahi sejajar dengan tanah, menempelkan kepala di tempat sujud.Ketika otak tidak mampu berpikir, biarkan Allah yang membantu memecahkan rumusnya."- Sinta Yudisia, dalam novel Reem
Sunday, April 11, 2021
Merasa Tidak Siap Bertemu Bulan Ramadan?
Bismillah. Terjemahan bebas dari tulisan Syaikh Yasir Qadhi.
*Merasa Tidak Siap Bertemu Bulan Ramadan?*
Hitungannya tinggal dua atau tiga hari menuju awal Ramadan, wajar jika sebagian dari kita merasa tidak siap. Bukannya merasa senang akan kehadiran Ramadhan, setan justru membuat kita merasa bersalah. Dan rasa bersalah ini digunakan setan untuk menggiring kita agar merasa putus asa, bahkan sebelum memasuki bulan Ramadan.
Muslim: putus asa adalah salah satu taktik setan. Jangan merasa hopeless, jangan merasa ruhiyah kita sudah kacau, jangan berputus asa. Setiap orang berada di level yang berbeda, dan selama kita berusaha melakukan lebih di Bulan Ramadan daripada bulan lainnya, itulah kebaikan. Itulah bukti positif keimanan kita.
Ya! Kita harus membuat target yang tinggi! Dan kita semua berharap bisa khatam Quran beberapa kali, bangun shalat malam 2-3 jam setiap hari, dan berpuasa dengan level kesadaran penuh sepanjang hari!
Tapi di saat yang sama, jika hal tersebut tidak terjadi, dan kita menemukan diri kita kesulitan untuk shalat tarawih setiap hari. Atau puasa seolah hanya rutinitas. Bahkan jika itu yang terjadi, lakukan apapun yang kita bisa, naikkan standarnya "satu level" dari yang biasa kita lakukan di luar Ramadan.
Usahakan khatam membaca Quran minimal satu kali, dan jika tidak bisa, upayakan membaca Quran setiap hari.
Usahakan shalat malam panjang setiap hari, tapi jika tidak bisa, upayakan shalat sunnah lebih banyak dari kebiasaan kita di luar bulan Ramadan.
Poinnya adalah kita menunjukkan pada Allah bahwa kita menghargai bulan Ramadan dengan melakukan usaha lebih, dan berdasarkan besarnya usaha yang kita lakukan, Allah akan memberikan kita pahala.
Melakukan beberapa usaha jauh lebih baik daripada tidak berusaha sama sekali. Ingatlah bahwa amal shalih yang paling dicintai Allah adalah amal yang terus menerus, meskipun sedikit.
Jadi, mari konsisten, lakukan amal shalih extra selama bulan Ramadan, dan jangan putus asa terhadap rahmat Allah.
Ingatlah, kita tidak diampuni karena amal shlih kita, tetapi karena kasih sayang Allah. Dan rahmat Allah meliputi seluruh makhluk-Nya. Lakukan apa yang kita bisa dan berdoalah meminta rahmatNya.
Semoga Allah menaungi kita semua dalam rahmatNya di bulan Ramadan ini.
***
(Maaf kalau terjemahannya agak kacau)
(Baca versi aslinya aja ya? Hehe)
***
Not Feeling Ready for Ramaḍān? by Yasir Qadhi
With the countdown begun, and barely two or three days for the beginning of the month, it's natural for some of us to feel unprepared. Rather than being excited, Shayṭān comes and makes us feel guilty. And that guilt is then used to bring about feelings of despair, even before the month has begun!
Muslims: despair is one of the tactics of Shayṭān. Never despair, never feel spiritually gone, never give up. People are at different levels, and as long as we do more in Ramaḍān than we do outside of Ramaḍān, that in itself is good, and the most positive sign of faith.
Yes, we aim high! And we all hope that we can finish multiple khatms of the Quran, and pray 2-3 hours every night, and fast with the level of consciousness that we should all have throughout the day!
But at the same time, in case that doesn't happen, and we find ourselves struggling to pray tarawih every night, or the fast becomes somewhat of a routine, even then, do what you can, and strive to raise the bar just a bit.
Try to finish at least one khatm this month, but if you fall short, at least read something of the Quran every single day. Try to pray long prayers every night, but in case you can't, at least pray something extra that you do not pray outside of Ramaḍān. The point is that we show Allah we appreciate this month by doing something extra, and based on how much we put in, rewards will be given.
Some effort is infinitely more beloved to Allah than no effort. And remember, the most beloved of all deeds to Allah is that which is consistent, even if it is small. So be consistent, and do extra deeds throughout this month, and do not despair of the mercy of Allah. Remember, it's not your actual deeds that will forgive you, it is Allah's mercy, and Allah's mercy encompasses all of the creation. Do what you can, and then ask Allah for His mercy.
May Allah envelope all of us in His Mercy during this month!
https://www.facebook.com/19667888299/posts/10158693065673300/