Follow Me

Saturday, May 1, 2021

Terlambat Memulai

 Bismillah.



Bulan Ramadhan sudah melewati batas pertengahan, bahkan sudah mau memasuki sepertiga terakhir. Sejak awal, aku memiliki keinginan produktif menulis di bulan Ramadhan. Entah itu berbagi refleksi hari, atau menyalin catatan pelajaran tentang islam atau tentang quran. Tapi rencana itu tergilas oleh sifat menunda, dan kondisi hati yang tidak baik.


Ada yang pernah dengar teori teko dalam hal menulis? Bahwa apa yang keluar dari teko, adalah apa yang diisikan ke dalam teko. Yang kita tulis, adalah apa yang ada dalam otak kita, pikiran kita, hati kita. Maka saat 18 hari di awal Ramadhan "tidak bisa" menulis, aku jadi sadar, beberapa bulan sebelumnya aku belum mengisi teko dengan apapun. Setelah sadar, aku pun mulai mengisi tekonya. Dan hari ini, meski isinya masih sedikit, aku ingin memulai menulis. Tidak apa-apa terlambat memulai, begitu kata hatiku, pada diriku sendiri.


***


Pernahkah merasa terlambat memulai? Jika iya, dalam hal apa?


Ada sebuah doa yang dalam surat Al Kahfi yang membuatku semangat untuk memulai, meski mungkin terlambat. Terutama saat merasa terlambat untuk melakukan amalan shalih, atau terlambat mengisi Ramadhan dengan aktivitas produktif, atau terlambat belajar agama.


وَلَا تَقُولَنَّ لِشَا۟ىْءٍ إِنِّى فَاعِلٌۭ ذَٰلِكَ غَدًا


Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: "Aku pasti melakukan itu besok pagi, [Surat Al-Kahfi (18) ayat 23]


إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ ۚ وَٱذْكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰٓ أَن يَهْدِيَنِ رَبِّى لِأَقْرَبَ مِنْ هَـٰذَا رَشَدًۭا


kecuali (dengan mengatakan): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini". [Surat Al-Kahfi (18) ayat 24]


Doa ini adalah doa yang diajarkan Allah saat kita berencana akan melakukan sesuatu besok, atau bulan depan, atau Ramadhan ini, tapi lupa tidak mengucapkan in syaa Allah. Doanya adalah "asaa ayyahdiyani robbii li aqroba min hadzaa rosyadaa".


Aku denger penjelasan dari ustadz Nouman di video ini (https://youtu.be/7hmi5ck5ph8). Pertama tentang penggunaan kata "li", bukan "ila". Artinya, kita minta diberi petunjuk sekaligus dianterin sampai ke tujuan. Misal kita cari alamat, tanya ke orang lain, bisa jadi orang lain cuma ngasih petunjuk sebagian, nanti dari situ kita tanya lagi ke orang lain. Tapi doa ini artinya, kita minta petunjuk hingga sampai tujuan.


Terus yang kedua, kita minta petunjuk untuk lebih dekat dari ini, "li aqroba min hadzaa rosyadaa". Min hadza rosyada, artinya minta petunjuk lebih dekat dari ini. "Dari ini" adalah kondisi kita sekarang.


Maksudnya apa?


Allah mengajarkan kita lewat doa ini, bahwa Allah tidak menuntut kesempurnaan. Allah tidak menuntut kita untuk kilat tiba-tiba nyampe, tiba-tiba dekat sama Allah seperti halnya para sahabat Rasulullah. Allah meminta kita untuk terus mendekat, selangkah demi selangkah, gapapa, yang penting kita terus berusaha untuk mendekat ke Allah. Lebih dekat daripada posisi kita saat ini.


Seringkali saat kita melihat sekitar, kita merasa minder. Ada yang hafalan qurannya sudah banyak, qiyamul lailnya tiap malam, shaum sunnahnya rutin, bahasa arabnya, kitab yang dibacanya. Itu membuat kita ragu, bagaimana dengan kita, yang masih segini-gini aja? Tanpa sadar kita jadi membandingkan diri kita dengan orang lain, bukan malah sibuk melangkah, kita justru sibuk overthinking membandingkan diri dengan orang lain. Padahal Allah tidak akan membandingkan kita dengan orang lain.


Allah is not going to put you next to someone else and compare. He doesn't even want you to compare yourself to others in dunya, forget akhirah. Not even in dunya. La tatamannau maa fadhdholallahu bihi ba'dhokum 'ala ba'dh (QS An-Nisa [4] ayat 32) Don't wish for what other people have, what Allah has given some preference over others. Don't do that to yourself. --Nouman Ali Khan


Lewat doa ini, kita belajar bahwa tidak ada kata terlambat memulai, selama kita mau memperbaiki diri hari ke hari. Pintu taubat selalu terbuka, selama nyawa belum ditenggorokan, dan matahari belum terbit dari barat. Terutama di bulan Ramadhan ini, hari yang sudah berlalu, kita tidak bisa mengubahnya. Tapi kita masih diberi kesempatan hidup hari ini. Maka perbaiki diri kita. Bismillah, ucapkan nama-Nya, dan memulailah.


Semoga Allah memberkahi hari-hari Ramadhan kita. Semoga semangat kita tetap terjaga, semoga kita termasuk orang-orang yang mencari malam lailatul qadr. Semoga dosa-dosa kita diampuni olehNya. Aamiin.


Allahua'lam bishowab.


12 Mei 2020 | 19 Ramadhan 1441H


#betterword #refleksiramadhan #doa 


***

Keterangan : tulisan ini pernah di publikasi di Facebook khusus Ramadan.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya