Bismillah.
Sejak Mei 2019, twitter-ku mulai aktif lagi. Berawal dari gabung ke 1m1c (komunitas blog 1minggu1cerita), dan sistem tweet otomatisnya, membuatku rajin retweet kalau habis setoran di 1m1c. Lalu, pelan-pelan, aku share juga kalau habis import tulisan ke Medium. Lalu tiba-tiba, kepikiran buat jadiin twitter tempat share tulisanku dari blog. Karena sebelum itu, aku kalau nulis di blog ini, ya nulis aja, tapi jarang di share.
Lalu lahirlah hashtag #bacatulisan lama. Tiap kali buka blog, aku buka statistik, kemudian melihat daftar list tulisan yang dikunjungi orang lain/google. Dari situ, aku pilih judul-judul yang aku sendiri lupa isinya. Aku baca beberapa, trus kalau ada yang pengen aku share, aku share di twitter. Alhamdulillah, sejak itu, aku lebih aktif di twitter.
Twitter is such a comfy zone I think. Karena followerku sedikit, jadi nyaman aja share. Gak ada was-was atau takut gimana hehe. I don't know why, but sometimes, a part of me still afraid if what I write here read by many people.
***
Postingan ini, selain nulis tentang 'sejarah' kenapa aku pakai hashtag #bacatulisanlama, juga mau curcol. Kalau ada masa, saat nemu tulisan lama, yang jleb banget. Tapi gak mau share ke twitter. Salah satunya ini..
https://betterwordforlife.blogspot.com/2020/01/ekspektasi-dibalik-sebuah-tanya.html
*sengaja gak disambungin ke link, biar gak ada yang baca haha. Sebuah fiksi pendek yang dulu dibuat tapi lesson learnnya masih nancep banget di hati.
Let me just share quotes from that post,
betapa indah jika ayat yang kita baca, kita pelajari, bisa dengan mudah menjelma dalam amal. Tapi kenyataannya tidak semudah itu... Seperti ulat yang ingin segera bermetamorfosis menjadi kupu-kupu dalam waktu semalam, ia hanya seekor ulat, masih ada banyak fase dan tantangan yang membentang untuk menjadi seindah kupu-kupu.
***
sumber: nasihatsahabat.com |
Terakhir, semoga istiqomah #bacatulisanlama, semoga apa-apa yang ditulis di sini, tidak cuma berhenti jadi tulisan, tapi juga tumbuh, kembang dan berbuah menjadi amal dan akhlak. Allahumma kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqi. Aamiin.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya