Follow Me

Saturday, July 15, 2023

Tentang Undangan dari Allah

Bismillah.

 


 

A shift mindset I got from last Ahad forum.


***


Dzulhijjah belum pergi, maka obrolan tentang haji hadir malam itu. Seorang teman membacakan keutamaan haji. Ia bercerita juga tentang orang yang niat hajinya kuat, kemudian dimudahkan Allah untuk berhaji. Ia menutup ceritanya dengan kesimpulan, ayo semangat jadi orang kaya biar bisa haji.


Aku menanggapi ringan, bahwa kesimpulannya agak belok dari apa yang ia ceritakan. Ia baru bercerita tentang kisah yang hikmahnya sebaliknya. Bahwa haji, meski membutuhkan uang yang besar, tapi tidak selalu seperti itu. Allah membuka pintu-pintu rahasia, yang bisa dilalui orang-orang benar-benar kuat niat dan azzamnya untuk berhaji.


Seorang senior kemudian menambahkan kesalahan persepsi, tentang orang yang minta didoakan semoga diundang Allah untuk berhaji. Ia menjelaskan bahwa sebenarnya Allah sudah mengundang setiap mu'min untuk berhaji dan mengunjungi baitullah, memenuhi sunnah bapak para nabi, Ibrahim 'alaihi salam. Nah, undangannya kan udah ada tuh, PRnya tinggal bagaimana setiap orang berusaha untuk memenuhi undangan tersebut.


Ia menceritakan pentingnya untuk menabung sejak dini, entah untuk haji, atau minimal untuk umrah dulu. Juga cerita tentang orang yang mengalokasikan dana, untuk bersedekah, dengan niat agar Allah memberikan rezeki lebih supaya bisa haji. Termasuk cerita nyata, tentang seorang perempuan yang tulus mendengarkan dan berempati pada seseorang, dan lewat itu, ia "dihajikan" oleh yang merasa nyaman bercerita padanya.


Jujur, awalnya aku tersindir, karena pernah nitip doa supaya diundang juga untuk umrah/haji. Malu.. karena ternyata aku gak tahu, kalau "undangannya" udah kuterima. Ibarat udah terima undangan, dan undangannya terbuka lebar, waktunya sepanjang hidup. Nah tinggal giliran kita, mau gak buat rencana untuk memenuhi undangan tersebut?


Masih senior yang sama, yang hendak umrah 2 pekan lagi. Ia memberi contoh step untuk mewujudkan niat jadi langkah. Caranya dengan buat paspor, kan 5 atau 10 tahun ya berlakunya. Nah, dalam jangka waktu itu.. menabung dan bersedekahlah. Semoga cukup, untuk minimal umrah. Umrah pun, ia terangkan, tidak perlu melalui agen yang mahal, bahkan ada yang backpacking. Mendengar penjelasannya, imajinasiku berterbangan. Aku berharap, pengingat ini bukan sekedar menghadirkan angan, tapi benar-benar menjadi niat kuat, azzam, yang berbuah amal.


Semoga Allah memudahkan kita semua untuk memenuhi undangan-Nya. Aamiin.


Wallahua'alam.


***


Keterangan: Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya