Bismillah..
Aku sudah bersiap, tinggal mengenakan sepatu dan bergegas menuju suatu tempat. Tiba-tiba aku teringat satu barang yang harus kubawa. Segera kuperiksa jaket yang kemarin kupakai, tidak ada. Lalu dimana?
***
Seharusnya, kita tidak boleh asal mengartikan sebuah kejadian dengan pandangan jarak dekat. Tidak pikir panjang. Saat ingin sedekah, namun uangmu tertinggal; tidak berarti kamu memang ditakdirkan untuk tidak bersedekah. Saat berniat puasa, namun kamu tidak terbangun untuk sahur; tentu tidak berarti kamu memang ditakdirkan untuk tidak puasa. Dan ada lebih banyak contoh kejadian, yang seringkali kita (lebih tepatnya aku) judge sebagai sebuah takdir. Padahal bisa jadi ia hanya kerikil kecil yang mempertanyakan niat kita, mempertanyakan kesungguhan kita.
Seharusnya, kita tidak boleh asal mengartikan sebuah amal dari berat atau ringannya. Lantas menganggap diri belum bisa melakukan yang lebih berat hanya karena hal lain yang lebih ringan belum bisa diistiqomahkan. Maka saat kau belum bisa shalat tepat waktu, jangan lantas menjadikanmu meninggalkan shalat rawatib. Maka saat kau belum bisa tilawah 1 halaman sehari, jangan lantas menjadikanmu meninggalkan mentadaburi ayatNya.
Intinya.. jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan atas kejadian-kejadian yang kita alami. Bagus sih, kalau bisa mengambil kesimpulan dalam waktu yang singkat. Tapi, kalau salah? Bisa berabe. Sesekali merenung dan diam sejenak. Pasti ada alasan lebih logis mengapa hal itu terjadi. Pasti ada hikmah tersembunyi mengapa hal tersebut menyapamu.
***
Sampai detik ini, barang yang kucari di atas belum ditemukan. Somehow dengan nakalnya aku berpikir.
"mungkin ia memang ditakdirkan menghilang, agar aku bisa beranjak dari sana" :P
Wallahu a'lam
Upgrade Your Life in Silence
-
“BAGAIMANA CARA HIDUP KITA TENANG ? Tidak perlu menyimpan nomor whatsapp
orang2 toxic, tidak peduli itu keluarga atau saudara. Tidak perlu menonton
story w...
1 week ago
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya