***
Rumah. Home. Adalah tempat kita kembali, setelah berlelah-lelah di luar sana. Adalah tempat kita kembali, untuk sekedar merasakan kembali hangatnya teh saat buncahan masalah menyerang. Adalah tempat kita kembali, meski keadaan di luar sana seringkali membuat kita lupa untuk pulang.
Euforia pulang ke rumah baru saja usai mengingat libur lebaran Idul Fitri yang berakhir. Tapi justru di saat ini, aku ingin bercerita tentang rumah dan tentang kepulangan kita.
***
Berada di luar rumah, jauh dari rumah adalah sebuah kesenangan sekaligus kesedihan. Jika di rumah, akan ada orangtua yang mengawasimu, di luar sana.. orang tua mempercayakan pengawasannya pada dirimu. Berada di luar rumah berarti membiarkan diri bebas, menikmati manis pahit hidup.
Berada di luar rumah, jauh dari rumah.. berarti membuka peluang untuk lalai akan rumah. Lupa. Lupa, kalau ada tempat untuk kembali. Dan kesibukan demi kesibukan menyita waktu dan pikiran, menyita jiwa dan raga bahkan harta. Dan masalah, dan hiburan, dan manisnya madu, dan pahitnya bratawali, dan tangis sendu, dan gelak tawa. Bertubi bergantian mewarnai hari. Maka lupalah diri bahwa ada rumah yang menanti kita untuk segera pulang. Rumah. Home. Bukan hanya bangunan yang kokoh berdiri, tapi juga orang-orang di dalamnya yang kokoh menanti.
Dan saat senja menyapa, dengan rona jingga miliknya. Pulanglah. Pulanglah. Time is up for today. Let's go home.
***
Maksud hati ingin mengingatkan diri : bahwa sesibuk apapun hari, sempatkanlah untuk pulang. Untuk bertanya kabar ia yang berada di rumah : ibu, ayah, kakak dan adik. Dan handai taulan tentunya.
Maksud hati ingin mengingatkan diri : bahwa seindah apapun dunia, nantinya diri akan pulang. Menghadap padaNya, dengan wajah hina kah, atau wajah berseri?
3. Sungguh, prkataan bahwa#kubur mrpkn tempat peristirahatan terakhir hanya pantas diucapkn o/ orang yg tdk myakini Hari Kemudian.#zurtum
4. Tidakkah kita ingat firman Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an surat At-Takaatsur? Allah Ta'ala katakan "Hatta zurtumul-maqabir".#zurtum
5. Kata#zurtum bermakna mengungjungi, mendatangi, tapi bukan menetap dan tinggal di dalamnya. Maka, masuk#kubur bermakna transit
6. Ada tujuan berikutnya dan#kubur merupakan ruang tunggu sebelum kita berangkat ke Padang Mahsyar untuk pengadilan massal.#zurtum
(Kultwit M. Fauzil Adhim @kupinang)
***
"jika aku boleh memilih, aku lebih suka berada di sini saja, di purwokerto" jawabku meski tanpa suara.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya