"Alhamdulillah ketemu," spontan kuucapkan kalimat tadi saat melihat benda itu terkait di kerudung abu-abu milikku. :) sedetik kemudian, aku pun tersenyum. lalu menertawakan diri dalam hati, 'tuh kan, nggak boleh ngambil kesimpulan terlalu cepat'. hehehe :P
dan satu hal lagi yang ku sadari, aku sudah terlanjur mencintai mereka. dan tak ingin berpisah kiranya. aku mencintai mereka, walau aku tak ingin selalu berjalan beriring mereka. tapi untuk berpisah? sepertinya hatiku masih berat -.-
***
aku tergelitik untuk menulis, sungguh kelewat tergelitik..
ijinkan ku kutip tulisan seseorang di sebuah grup :
Divo Afif
[Curhat]
ASCII 2011!!
Izin curhat! Jadi
begini, awalnya gw masuk STI dan mendaftar SPARTA dengan sangat berat
hati,karena jujur, temen sepermainan gw TPB adalah di tetangga sebelah, dan
jujur,ga nyampe 20 orang yang gw kenal banget di peserta SPARTA, trus gw sering
mikir, masuk himpunan ini akan berteman dengan orang2 cinta ngoding, jarang
komuniasi, dan menjadi lebih introvert lg, itu lah first impression gw, Day 0~
Day 1~ Day 2~ ga ada hal yang ngerubah first impression gw, keadaan itu
diperburuk dengan penyakit laknat yang sangat terkenal itu, sebutlah Dislokasi,
beberapa hari sebelum Day 7 gw udah bisa masuk,dan gw mengerjakan tugas buku
perkenalan ASCII, disitu gw bener2 merasa temen2 gw udah jauh lebih kompak dan
lebih akrab, tapi gw? gw tetep ga deket dan ketinggalan banyak hal,ban
yak cerita,dan kayak
gatau apa2, itu sempet bener2 ngebuat gw males ikutan ngumpul dengan ASCII,dan
sangat minder, Day 7~ Day 8~ Day 9~ first impression gw diperburuk dengan
perasaan ga gw kalo gw di anggep di ASCII, karena gw sering gabisa ikut ngobrol
karena gatau apa-apa sih, tapi! setelah Day 9~ gw memutuskan untuk maju,dan
mencoba mendekatkan diri sama keluarga gw selama 3 tahun kedepan, gw mulai hal
itu dengan dateng semua kumpul angkatan, ngomongin tugas,forum2 gajelas,ikut
ngerencanain buka yang gagal terus,kemarin ngmgin RABUN (yang bikin namanya nih
#ehm) ngerjain tugas buku panitia dengan segenap hati,ngebantuin teman2 yg
belum, semuanya gw lakuin dengan penuh semangat dan cinta (kecuali translate),
dan apa hasilnya?
CUMA 2 MINGGU!! cuma se
sebentar itu waktu yang di butuh kan ternyata, untuk gw buat benar2 jatuh cinta
dan merasakan kehangatan keluarga ini, jujur, first impression gw berubah 540
derajat, dan gw bener2 pengen ngumpul lg,dan ngumpul terus,ngomongin apapun
dari tugas sampe cuma dengerin alif ngomong yang ga jelas juga gw mau, dan gw
bener2 nyesel se nyesel2 nya nyesel orang nyesel gaikut RABUN ASCII :''' tapi
sokay,semoga setelah ini akan diadakan terus,cuma beda nama karena ga ada
"BU" nya, dan lebih rame lg!!
Kawan, kalian harus tau,
mengingat perjalanan kita yang sudah sangat dekat dengan puncak, gw bener2
nyesel baru bisa deket dengan kalian di akhir2 ini, tapi ingat kawan, tidak
pernah ada kata terlambat untuk menjadi keluarga, dan ingatlah kawan,ke
keluarga an kita bukan untuk SPARTA tapi untuk hidup dan mati kita,jangan
sampai kita mengulang kesalahan yang sama,keluarga tidak hanya bertahan dan
tetap ada karena suatu peristiwa, keluarga akan selalu ada dan membuat
peristiwa itu berarti, ayo kawan, genggamlah tanganku, bergandengan kita terus
maju
P.S. : Jangan nunggu
dirangkul,berusalah mendekat pada keluargamu,sesungguh nya jika menunggu di
rangkul,maka itu bukan keluarga,keluarga ada adalah karena kemauan kita,kalau
dari tarikan orang lain,kita di adopsi nama nya, gw belajar ini dari F*a**to*ni
Sorry for the super long
post ya!! Terserah mau dibaca apa engga,gw cuma curhat :p
Bismillah.. they’re talking about sparta. And how it changes
everything in their life. Their perception, their way of thinking, their
spirit, almost everything. Dan aku? Tak bisa kubilang tidak, kalau sparta
memberi banyak perubahan dalam hidupku. Dan keluhan-keluhanku, dan tangisku,
dan keinginanku untuk pergi, dan kejadian ajaib hingga aku sering hadir sparta
(walaupun sering pula aku tak hadir), dan keputusanku saat ini untuk menjauh,
dan slayer yang sempat menghilang, dan perasaan lega saat ia (slayer)
kutemukan, dan semua tentang ASCII.
Kutipan di atas tak mempengaruhi keputusanku untuk mundur
teratur dan menjauh. Tidak pula menjadikanku menyesal karena nggak bisa dateng
rabun. Tidak pula menjadikanku semangat berhimpun dan mengerjakan tugas sparta.
Tidak pula menjadikanku rindu ke-GJ-an kumpul ASCII.
Tapi terlepas dari semua itu, aku tidak memungkiri aku
sama-sama jatuh cinta pada ASCII seperti yang diungkapkan orang di atas. Jika
ia jatuh cinta pada ASCII di day dekat-dekat akhir. Maka aku mencintai ASCII di
awal keberjalanan ASCII. Aku menikmati tawa canda bersama ASCII, walau tak
urung aku dibuat kesal karena sistem kerja kalong anak-anak ASCII. Aku
menikmati kegokilan demi kegokilan ASCII, walau tak jarang itu juga buatku
tidak nyaman berada di antara mereka. Ada yang tak seharusnya terjadi diantara
aku dan ASCII. Aku memang tertawa dan tersenyum geli melihat segala kekocakkan
ASCII, tapi aku tak bisa berlama-lama tertawa di sana. Karena aku tak suka
detikku dihabiskan hanya untuk tawa canda yang berlebihan.
Aku mencintai ASCII, tapi somehow aku tak ingin terlalu
dekat dengannya. Mungkin lebih baik begini (hahayy L
melankolis tenan). Biarlah aku mencintai ASCII dengan caraku sendiri. Mereka
tak perlu tahu. Cukuplah mereka memandangku sebagai orang yang kalah di akhir
kisah, pergi dan menjauh tanpa kabar yang jelas, kecuali alibi bahwa aku
seorang yang sibuk. Cukuplah mereka memandangku sebagai orang yang aneh bin
ajaib, karena aku lebih banyak menyembunyikan diriku. Dan sekalipun mereka
melihatku, maka mereka akan menerka aku seorang stranger.
Ijinkan aku berpuisi untuk ASCII, lewat sajak-sajak Sapardi
:
aku ingin mencintaimu dengan sederhana :
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya debu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana :
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang
menjadikannya tiada.
***
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya