-muhasabah diri-
Bismillah...
"ciri-ciri orang berakal itu lisannya terjaga | kalo lisannya nggak terjaga artinya?" #BukanUntukDijawabTapiDipikirkan
mencela orang menjadikanmu tercela | menghina orang membuatmu terhina #BukanUntukDijawabTapiDipikirkan
orang yang bahagia itu pasti ingin membahagiakan | kalo yang hanya
ingin menyusahkan orang artinya? #BukanUntukDijawabTapiDipikirkan
Al-Qur'an itu bacaan santun penuh hikmah nan indah | para pembaca dan
penuturnya pun lisannya terpengaruh #BukanUntukDijawabTapiDipikirkan
yang membaca Al-Qur'an insyaAllah lisannya halus mulia | bila lisannya
kasar dan penuh cela itu artinya? #BukanUntukDijawabTapiDipikirkan
hakikat yang berkata-kata kasar dan tak pantas | dia sedang menunjukkan
nilai dirinya dari lisannya #BukanUntukDijawabTapiDipikirkan
jadi jangan risaukan lisan saudaramu pada dirimu | khawatirlah dengan lisanmu pada saudaramu #BukanUntukDijawabTapiDipikirkan
-
ustad Felix Siauw dalam fanpagenya.
***
Dan aku, jujur terketuk membaca hastag yang disajikan. Bahwa pertanyaan atau peryataan tersebut, sungguh ditulis bukan untuk dijawab, tapi untuk dipikirkan.
Kemudian pikiranku melayang, mengingat pertanyaan yang diulang berkali-kali dalam Quran Surat Ar Rahman..
"Maka nikmat Tuhan mu yang mana (lagi) yang akan kamu dustakan?"
untukku.. kiranya pertanyaan itu hadir bukan untuk dijawab, tapi untuk dipikirkan.. karena sungguh, jika harus dijawab. dengan apa aku harus menuliskannya? *hiks
Allahua'lam
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya