Follow Me

Monday, July 7, 2014

Tentang Jodoh


-Opini-

Bismillah..

Karena kita tidak tahu kapan ia hadir. Yang kita tahu, Allah telah menuliskannya di sebuah buku. Namun kita belum tahu siapa dia, dan bagaimana pertemuan kita dengannya nanti.


***

Ibarat strobilus pinus, mereka berjatuhan pada saatnya. Jika kelak bertemu, maka mereka akan menjadi pinus baru, jika tidak, mereka akan tetap di tempatnya masing-masing.

Begitupun kita (baca: perempuan), kita tak pernah tahu, hanya menunggu [1]. Dan di saat-saat menunggu, apa kabar iman?

Setiap kita sejatinya tengah menunggu, sebenci apapun dengan kata itu.
Maka menunggu bukanlah pilihan, melainkan sebuah penerimaan.
Mengisi waktu dengan kebaikan atau keburukan,
menjejaki masa dengan karya atau sekedar bicara,
disanalah letak pilihannya.
(Achmad Lutfi - Haltestelle Autostadt, 28.03.2013)
***

Untuk siapapun yang membaca ini, semoga kita tidak terburu buru menunggu jodoh untuk datang. Pun tidak bersedih hati, jika Allah menakdirkan ia hadir justru saat kita hampir berputus asa.

Karena jika tidak Allah pertemukan di dunia, in syaa Allah akan IA pertemukan di akhirat kelak, di Jannah-Nya.

Dan untuk seseorang disana yang sekedar mengeja namanya aku tak bisa, mari sama-sama bersabar menunggu saat Allah mempertemukan kita. Bersabar, sembari memperbaiki akhlaq kita, sembari menjaga hijab sebaik-baiknya. Bersabar, karena mungkin kita tak ditemukan dalam waktu dekat. Wallahua'lam.

Worth to read : Cerita Bermakna disini. -- linknya sudah gak aktif, but you can still read the copy of its content here Copy of Cerita Bermakna disini.

***

Keterangan:

[1] 9 Juni 2022. I change my mindset on this. I thought we (read: women) can only wait. No, actually we can do something while waiting.

Sampai beberapa waktu yang lalu aku masih bertanya-tanya, ikhtiar apa yang bisa dilakukan seorang perempuan untuk "mencari" jodohnya? Sampai kakakku mendorongku untuk bergerak dan berhenti 'memanjangkan angan' sembari menunggu. She 'force' me to walk and make an effort. Bukan jalan ikhtiar seperti Bunda Khadijah, yang jalan ini begitu terjal dan mungkin hanya perempuan-perempuan istimewa yang bisa melakukannya. I learn from my sister that I need to just do something instead of constantly asking "what can I do".

So I took some premarriage class, joining some biro jodoh. And I also accepting my sister suggest, to learn to ask for help. Visiting some ustadzah, or someone who maybe can help me. Listening to their advice, asking for their du'a.

I might have a change my mindset, but I still love reading this post again.

Strobilus pinus mungkin terlihat hanya jatuh, lalu diam dan menunggu. We just didn't know, how much dzikr it does. Or the effort it puts itself so it can be a good strobilus.

Jadi untukmu yang sedang menunggu. Mari lakukan banyak hal sembari menunggu. Karena kalau kita tidak disibukkan dengan hal-hal baik,... we might drown in useless, or worse, drown in bad things. Semoga Allah menjaga dan melindungi kita. [2] Aamiin.

[2] Dari apa? Dari disibukkan dengan hal-hal yang tidak berguna atau bahkan buruk. Juga, dari semua hal yang bisa merusak iman dan ketakwaan kita pada-Nya. 

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya