Follow Me

Saturday, October 26, 2019

Sebuah Doa

Bismillah.

Pagi semuanya~ Rasanya lama sekali tidak menulis. Satu pekan.

Ada beberapa alasan dan excuse, lebih banyak yang kedua sepertinya. Aku juga sampai bertanya-tanya pada diri. Why?? Ada banyak waktu dan peluang untuk menulis, pun ide, tapi mengapa aku memilih melakukan hal lain? Is it about mood? Or something else?

Masa tidak menulis adalah masa berpikir, dan mengecek kondisi hati. Meluruskan lagi niat awal menulis. Mengapa diri memulai menulis, apa distraksi yang bisa membengkokkan niat tersebut, dll.

Kita sudahi dulu prolog yang tidak nyambung dengan isinya hehe. Aku di sini mau menyalin ulang terjemahan sebuah doa.

***

Kalian masih inget buku Silsilah Hidayah yang disusun Amru Khalid? Aku belum lama menukil isinya, tentang mencintai islam.

Baca juga: Mencintai Islam

Doa ini juga aku ambil dari buku tersebut. Di bab tentang ridha, selain doa radhiitubillahi robba [1] yang mungkin mayoritas sudah hafal, ada juga doa ini. Doa yang diriwayatkan oleh An-Nasa`i ini merupakan salah satu doa yang menunjukkan bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam juga memohon supaya dijadikan ridha atas ketetapan Allah. Yang maknanya, apalagi kita, kita harus sering-sering berdoa juga. Supaya Allah jadikan kita ridha terhadap qadar-Nya.

***

"Ya Allah! Dengan keagungan Ilmu-Mu pada hal-hal yang ghaib, dan dengan keagungan kekuasaam-Mu dalam mencipta, hidupkanlah aku, Ya Allah, dengan kehidupan yang menurut ilmu-Mu baik bagiku! Dan wafatkanlah aku, Ya Allah, bila itu yang terbaik bagiku!
Ya Allah, aku meminta pada-Mu perasaan takut terhadap-Mu dalam keadaan sendirian dan banyak orang.
Aku memohon ikhlas dalam ridha dan marah.
Aku memohon karunia-Mu yang tak pernah habis.
Aku memohon kepada-Mu kekasih yang tak pernah hilang.
Aku memohon pada-Mu keridhaan atas ketetapan-Mu, kesejukan hidup setelah mati, kelezatan memandang Zat-Mu dan kerinduan bertemu dengan-Mu!
Ya Allah! Aku mencari perlindungan pada-Mu dari kesengsaraan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan.
Ya Allah, ya Tuhanku! Hiasilah kami dengan perhiasan iman, dan jadikan kami suluh bagi orang yang mendapat hidayah!" (HR An-Nasa`i) 

***

Untuk lafadz bahasa arabnya, aku barusan googling nemu yang mirip. Doa yang juga dituliskan di buku Silsilah Hidayah setelah doa diatas.


 اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِي اللَّهُمَّ وَأَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَأَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى وَأَسْأَلُكَ نَعِيمًا لاَ يَنْفَدُ وَأَسْأَلُكَ قُرَّةَ عَيْنٍ لاَ تَنْقَطِعُ وَأَسْأَلُكَ الرِّضَاءَ بَعْدَ الْقَضَاءِ وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلاَ فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الإِيمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ
[2]


Awal dan akhirnya sama, tapi tengahnya beda. Bagian ini...

"(Ya Allah) Aku memohon kebenaran dalam ridha dan marah. 
Dan aku memohon padamu kesederhanaan dalam miskin maupun kaya. 
Aku memohon karunia-Mu yang tidak pernah sirna. 
Aku memohon pada-Mu kekasih yang tidak pernah putus. 
Aku memohon pada-Mu keridhaan setelah qadha
Aku memohon pada-Mu kesejukan hidup setelah mati. Aku memohon pada-Mu kelezatan menatap-Mu, dan kerinduan berjumpa dengan-Mu, tidak dalam keadaan sengsara yang membahayakan fitnah yang menyesatkan."

***

Dua-duanya doa yang indah. Buku ini mungkin hanya meng-highlight bagian memohon keridhaan terhadap/setelah qadha, tapi selain permohonan itu, ada permohonan lain yang sangat kita butuhkan. Seperti perasaan takut (khosyah) baik saat sendiri maupun dengan orang lain, juga permohonan kesejukan hidup setelah mati, dan kerinduan berjumpa dengan Allah.

Kita mungkin tidak hafal, dan belum bisa rutin membaca doa di atas, tapi minimal, minimal jadi berdoa saat membaca buku/tulisan tentang doa tersebut.

Terakhir, akan ada saat dimana kita ingin diam dan enggan berbincang dengan orang lain. Diam dan tidak perlu menuliskan tentang diri di platform apapun (sosmed, blog, dll). Dan saat-saat itu, alangkah baiknya jika banyak diisi dengan bercakap-mesra dengan-Nya. Kita bisa membaca doa yang diajarkan Rasulullah, seperti doa di atas, atau kita juga bisa berdoa apapun, dengan bahasa kita, sembari memaknai kembali bahwa Allah dekat, Allah selalu dekat. Semoga Allah jadikan kita salah satu hamba-hamba-Nya yang selalu dekat dan mendekat padaNya. Aamiin.

Allahua'lam.

***

Keterangan:

[1]

[2] Teks arab doa tersebut diambil dari web https://sunnah.com/nasai/13/127



No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya