Follow Me

Thursday, May 24, 2012

Senyum Dari Hati


-muhasabah diri-

Dan senyumnya mengembang, tak begitu lebar memang. Tapi begitu mengena di hati. Aku hanya melihat dari kejauhan, ia yang berjalan dengan kruk, seorang yang lebih muda tampak mengikutinya. Ia berjalan berlawanan arah denganku, di lehernya terpasang alat unik –entahlah-, mungkin untuk menerima sinyal-sinyal dari syarafnya. Tapi senyumnya.. senyum itu jelas keluar dari hatinya, karena somehow.. aku tak bisa menolak untuk balik tersenyum kepadanya.

Dan senyum itu.. somehow seperti menggedor pintu hatiku. Ini tentang rasa syukur, yang terlukis begitu indah lewat senyumnya. Dan tentang rasa syukur, yang kuabaikan begitu saja.. padahal ada banyak nikmat Allah yang kucoba tuk dustai.

Dan senyum itu.. menghentakku keras. Bahwa ia yang menerima segala takdir dari Allah dengan ikhlas, senyumnya tak hanya lukiskan ketenangan jiwa, tapi juga membuat yang lain ikut merasakan betapa bahagianya ia.

Mengapa kulihat engkau begitu muram Bella? Tersenyumlah.. seperti yang dilakukan pria dengan kruk yang kau temui di depan gedung matematika ITB. Ya :) Seperti itu..


No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya