Follow Me

Tuesday, July 10, 2012

Osjur nan Ganteng


Bismillah

"Gimana osjurnya? Ganteng?" tanya seorang teman se-fakultas tidak satu himpunan (perempuan). Dan aku pun menyernyitkan dahi, heran. Hanya beberapa detik, kemudian menjawab "Iya.. ganteng kali (baca: ganteng sekali)".

***

Dan jujur aku takjub pada diksi (pemilihan kata) yang dipakai untuk bertanya tentang ospek jurusan (osjur). Ganteng, kata sifat yang lebih sering digunakan untuk penjelas kondisi wajah seorang laki-laki. Kejadian ini membuat kita sadar, bahwa kita seringkali terpaku pada diksi yang melulu itu saja. Terpaku pada kaidah bahasa indonesia. Weitss.. tunggu dulu, sebenarnya mengikuti kaidah bahasa indonesia merupakan hal yang baik. Namun, adakalanya (terutama bagi mereka yang mencintai fiksi, majas, perumpamaan, ungkapan, dan kawan-kawannya) kita harus berani mendobrak kebiasaan diksi yang telah ada. Tak hanya mengikuti apa yang sudah mendarah daging (baca: membudaya), namun melakukan inovasi dengan cara memadu-padankan kata-kata yang sebelumnya tak pernah bergandengan tangan.

Maka bagi yang suka bermain kata, jangan takut dan ragu untuk bereksperimen^^
jadilah :
desir bergemuruh
senyum menyingsing
tersedak tawa
mengalir tanya
memintal janji

dan masih banyak lagi. Bisa jadi, kreasi katamu saat ini aneh terdengar, membuat setiap pembaca menyernyitkan dahi. Tapi, siapa tahu ia akan membumi, atau terbang berkecipak menghias langit. Dan jadilah diksi baru yang gemar dipakai orang. 

***

"asiknyoo.. di osjur ku nggak ada yang ganteng-ganteng", ia menimpali jawabku. Aku lantas tersedak tawa, walau tak sampai riliskan nada (baca: tertawa dalam hati). Teman yang bertanya tentang osjur dan ganteng, ternyata tidak sedang bermajas, atau bermain diksi. Tidak, arti ganteng di sana ternyata lugas dan sebenarnya. Aku saja yang salah tangkap.^^

Wallahu'alam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya