-Muhasabah Diri-
Bismillah.
"Udah mau jam 2 kawan, kita masih belum shalat" ujar seorang mahasiswa pada sekelompok temannya yang sedang asik mengerjakan tubes (asumsiku). Aku yang berada di sebelah kelompok mereka ikut tersenyum.
Selalu menyenangkan mendengar ada orang yang mau mengajak yang lain. Membuat kagum melihat sosok yang peduli orang lain di era saat individualisme begitu ditinggikan.
Dan yang terakhir, membuat diri teringat.. Betapa aku belum melakukan banyak hal untuk mengajak orang lain kepada kebaikan. Lebih sering ber-egois-ria, menumpuk nasihat untuk diri. Takut, begitu takut untuk menulisnya, atau bahkan mengucapkannya.
***
sumber gambar dari sini |
Aku teringat sebuah momen saat dua orang saling menangis dalam diam, tangis tanpa isak.
Berawal dari salah satu dari mereka yang bercerita tentang sfi* di hatinya. Dan seperti kebanyakan percakapan antara wanita, tidak bisa menjadi percakapan pendek. Setelah tema utama dibahas, kemudian tema lain termunculkan, disertai pendapat masing-masing dari mereka.
Dan di akhir percakapan, tepat saat siang diguyur hujan mereka menangis bersama-sama. Kali ini tanpa banyak kata, karena mereka tahu mereka memiliki kelemahan yang sama. Kelemahan, yang membuat bibir mereka beku tak bisa saling memberi nasihat. Mereka hanya menangis dalam diam, menundukkan kepala, dan mendengarkan derai hujan siang itu.
Aku teringat momen itu.. Saat salah satu dari mereka bertanya tentang syarat taubat. Dan yang lain menolak menjawab, "Cari sendiri, aku ga berani nyebutin syarat taubat yang pernah aku tahu.."
"Karena aku sendiri ga yakin, apakah aku sudah memenuhi syarat-syarat taubat?"
Lantai keramik dan dinding kamar berukuran 8 x 4 meter itu menjadi saksi bisu, bahwa ada dua orang sahabat yang tangisnya teredam suara hujan. Dua sahabat yang menangis bersama tanpa merengkuh satu sama lain. Dua sahabat, yang Allah takdirkan bertemu, untuk mengingatkan satu sama lain. Meski hanya lewat sebuah tanya, yang tidak bisa diucapkan jawabnya.
Allahua'am.
*sfi : strange feeling inside
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya