-Untukmu Ukhti-
Bismillah.
"Bagi akhawat seperti kami, kebahagiaan itu sederhana." -kirei
Seringkali padatnya aktivitas, kesibukan, dll membuat
orang bosan dan butuh refreshing. Bagi akhawat ternyata caranya mudah,
hehe.
Berkumpul bersama sahabat, memasak menu sederhana,
makan bersama, bertukar cerita, dan terakhir nge-es buah. Kebahagiaan itu
sederhana. Akhirnya setelah rencana demi rencana yang terus jadi wacana, hari
itu rencana terwujud. Jumat, di hari yang penuh berkah kami menikmati hari
bersama.
dari sini |
Di sela-sela proses memasak kami mengobrol, bercanda,
tanya jawab tentang ini itu. Pada proses itulah kami menjadi lebih dekat, dan
lebih mengenal kepribadian masing-masing. Mungkin sebelumnya kami memang sudah
dekat, ikatan iman dan kesamaan semangat menuntut ilmu mempertemukan kami.
Namun tatap muka dan salam sapa kami terbatas di sana, tidak pernah berbincang
lebih dalam karena kesibukan masing-masing.
Kebahagiaan sederhana akhawat salah satunya adalah
bertemu sahabat. Poin utama pertemuan kami bukan pada masak bersamanya, tapi
pada kebersamaan yang menguatkan ukhuwah.
***
Dan rahasia kecil yang kita bagi, semoga menjadi
pengerat ukhuwah kita. Bahwa kita mengenal satu sama lain bukan sekedar nama,
jurusan, fakultas. Tapi juga hal-hal tentang hidupnya, termasuk kriteria calon
suami. Hehhe.
Saat itu riuh rendah terjadi, saat salah satu format
perkenalan adalah kriteria calon suami. Tentu bukan jawaban normatif yang kami
cari, kami menginginkan kriteria khusus selain sholeh, memiliki tauhid dan
akhlaq yang baik, dsb.
Ada yang berharap calon suaminya kelak tidak galak,
ada juga yang galak. Eh? Ada gitu? Hehe. Beberapa yang saya sebut di sini
adalah semi fiksi ya, mangga ditebak mana yang bener mana yang bisa jadi bener.
Ada juga yang berharap suaminya humoris, atau harus serius. Ya, masing-masing
dari kita memiliki kriteria khusus yang berbeda. Karena kita pribadi yang
mengetahui latar belakang kita, karakter kita, dst.
Namun berbicara tentang kriteria calon, aku jadi
teringat sebuah quotes dari Salim A. Fillah. Bahwa kecocokan rumusnya tak
selalu sama.
kecocokan jiwa memang tak selalu sama rumusnya,
ada dua sungai besar yang bertemu dan bermuara di laut yang satu; itu kesamaan
ada panas dan dingin bertemu untuk mencapai kehangatan; itu keseimbangan
ada hujan lebat berjumpa tanah subur, lalu menumbuhkan taman; itu kegenapan
tapi satu hal tetap sama
mereka cocok karena bersama bertasbih memuji Allah
seperti segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, ruku’ pada keagunganNya
-Salim A. Fillah, Jalan Cinta Para Pejuang
***
Dan kebahagiaan sederhana ini, semoga sama-sama
menuntun kita menuju Jannah-Nya.
Dan kebahagiaan sederhana ini, semoga membuat kita
saling mengingat dan menanyakan kabar di akhirat nanti.
Jazakunnallahu khayran katsirat. Atas persahabatan,
persaudaraan, ilmu, canda, tawa, tangis, dst..
Bolehkah aku gombal kali ini? Hehehe.
Aku mencintai kalian saudariku... Karena Allah.
Nasihati aku, kala ukhuwah ini terasa kering dan pahit. Mungkin imanku yang
sedang jatuh terpuruk. Jangan lupakan aku, kala kelak kalian di surga dan tak
menemukan aku..
Allahua'lam bishowab.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya