Follow Me

Thursday, May 7, 2015

Why So Serious??


-muhasabah diri-

Bismillah.
"Iya, emang ga boleh?" 

Nyolot dan langsung naik pitam. Itu pertama kali responku saat ada yang mengkritik kalau aku terlalu sensitif. Dari kritik itu juga lah, aku akhirnya sadar kalau aku terlalu sensitif. Kemudian aku mencoba mengarahkan sensifitasku agar tak membuat orang lain sebel. Ada label SensiMe yang isinya tulisan penuh dengan ketidaksantai-anku.

Tapi di prakteknya aku tetep aja gitu. Seringkali terlalu menganggap sesuatu serius dan ga nyadar kalau itu bercanda. Atau kalaupun tahu itu bercanda, pasti tetap deh responnya ga santai. Haha.




Aku inget banget pas ada forum di Astri, ada yang bercanda saat seseorang telat dateng dan bertanya, "Udah selesai?". Seseorang astri menjawab, "Udah dari tadi.". Eh, sedetik kemudian aku menimpali, "Kita baru mulai kok, baru dua orang yang kebagian bicara"."Yaaaahh.. Ga seru nih! Bellaaa... Kita kan mau bercanda!" Seperti itu tanggepan selanjutnya.

Bisa dibilang hampir selalu aku gitu, ada yang nyoba buat bercandaan, eh aku tanggepin serius, kan jadi nggak lucu lagi.. Wkwkwk. Dan itu terus terjadi berulang kali, sampai orang-orang bosen kayanya ngingetin aku, "itu kan cuma bercanda bell..."

Di satu sisi, aku sedih sih, karena suka ga nyadar, sense of humorku ga terlatih, jadi aku bener-bener ga bisa deteksi dengan cepat kalo itu candaan. Dan ini makin menjadi, mengingat diri termasuk orang yang seringkali cepat responnya, memilih langsung menjawab daripada diam dulu. Hhehe. Setelah itu...? Suasana jadi kaku. Dan aku? Seringkali ga nyadar kalau orang-orang jadi merasa ga nyaman. Wkwkwk.

Namun di sisi lain, aku tetep seneng sih. Setidaknya, aku biasa aku jadi pengingat, kalau sebuah forum udah kelewat batas bercandanya. Pengingat untuk balik ke topik, meski kadang juga terlena dengan canda di rapat tertentu. Juga seneng, karena aku lebih memilih menjawab yang sebenarnya daripada membiarkan canda yang berbalut kebohongan. Bukankah Rasul mencontohkan canda yang jujur? *bukan berarti aku canda-nya jujur, sering bohong juga #bug

***

Untuk yang membaca ini maaf ya isinya GJ hhe. Dan untuk yang pernah dibuat kesel sama sikap 'terlalu serius' nan 'ga santai' diri, maaf, maaf, maaf. Seriusan.. Aku biasanya lepas kendali dan ga nyadar sama sekali kalau itu canda. Apalagi kalau lagi momen mellow, dari hal kecil banget aku bisa nangis lebay pisan hha. Biasanya di momen mellow, semua tangis dalam sebulan terakumulasi jadi satu/dua hari. Jadi yang sabar ya.. Kalau aku merusak rencana 'menghangatkan' suasana darimu. Yang sabar.. Untuk ngingetin diri yang sering membuat suasana jadi beku. Hhe

Kawan.. Aku memang termasuk cewek yang terlalu sensi dari cewek yang memang fitrahnya lebih mengikuti perasaan. Ya begitu, aku sendiri sedang mencoba mengarahkan kesensianku agar lebih terarah ke hal-hal baik. Agar peka lebih ke lingkungan masyarakat, atau pohon atau hewan, dan bukan sensi atas kesalahan orang lain. Aku sedang berusaha, dan mungkin ga bs berubah dengan cepat. Aku butuh bantuanmu kawan, kalau disuatu momen ada sebuah candaan, dan kau liat gerak-gerik diri akan menanggapi dengan serius, tolong kasih kode, atau segera ingetin. Takutnya aku keburu mengucapkan respon serius nan tak santai yang membuat orang lain sebel dan suasana jadi ga enak.

Terakhir, setiap orang memiliki syakilat yang berbeda. Apakah kita ekstrovert, atau introvert, atau pendiam, atau cerewet, atau humoris, atau seriusis *eh? Hha. Semoga Allah menjadikan sifat unik kita itu terjaga, agar tidak menjadi penambah atau sumber dosa, tapi justru sebaliknya, menjadi penambah dan sumber pahala. Aamiin.

Allahua'lam bishowab.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya