Maaf judulnya pasti membuat pembaca bingung, karena memang ketiga frase tadi sekilas tidak berhubungan. Tapi di satu dua hari yang penuh hikmah, aku menemukan hubungannya.
sumber gambar |
***
Menempuh jalan yang sunyi membuat diri seringkali berfikir bahwa saat ini masih sendiri. Masih jadi single fighter, di medan perjalanan yang menanjak dan berbatu. Dan pikiran itulah yang membuat diri sedih, dan mencari teman seperjalanan.
"Aku boleh doain suami teteh nggak ngajar? Hehe" tanya ku, pada seorang teteh yang bisa datang dengan syarat suaminya tidak mengajar.
"Gapapa Bella," ucapnya dengan senyum.
"Oke teh. Sebenernya udah agak seneng sih karena ikhwan yang bisa dateng lumayan. Cuma tetep agak sedih kalau misal akhawatnya sendirian," curhatku menegaskan.
Saat itu aku berharap, teteh mau membujuk suaminya untuk membatalkan agenda mengajar.
Menempuh jalan yang sunyi membuat diri seringkali berfikir bahwa saat ini masih sendiri. Masih jadi single fighter, di medan perjalanan yang menanjak dan berbatu. Dan pikiran itulah yang membuat diri sedih, dan mencari teman seperjalanan.
"Aku boleh doain suami teteh nggak ngajar? Hehe" tanya ku, pada seorang teteh yang bisa datang dengan syarat suaminya tidak mengajar.
"Gapapa Bella," ucapnya dengan senyum.
"Oke teh. Sebenernya udah agak seneng sih karena ikhwan yang bisa dateng lumayan. Cuma tetep agak sedih kalau misal akhawatnya sendirian," curhatku menegaskan.
Saat itu aku berharap, teteh mau membujuk suaminya untuk membatalkan agenda mengajar.
***
Esok harinya, nekat aku berangkat sendiri. Ada rasa takut, tapi lebih banyak rasa semangat. Aku ga mau acara jadi kacau karena ga ada akhawat yang dateng. Bukankah kita tidak pernah single fighter? Allah selalu menjaga dan memudahkan kita, bukankah begitu?
Dan akhirnya doa ku terjawab.. Hehe. Teteh dateng membuatku jadi tidak sendiri di hadapan dua puluhan akhawat. Setidaknya jika aku salah atau keliru, kehadiran teteh menjadi pengingat hehe. Hampir saja aku lupa tidak menyampaikan teori dasar yang urgen disampaikan di awal.
Ba'da acara yang jadinya double fighter hehe, sedikit obrolan muncul. Katanya, malam setelah aku minta izin doain, ada kabar suami teteh ga jadi ngajar. Murid suami teteh ternyata baru cedera setelah latihan futsal.
Dahiku berkerut, kirain cedera karena latihan beladiri atau ngelawan musuh. Eh ternyata.. Hehe. Dan ini bukan peristiwa pertama, katanya murid suami teteh yang lain juga pernah cedera kakinya karena futsal. Loh?
***
Esok harinya, nekat aku berangkat sendiri. Ada rasa takut, tapi lebih banyak rasa semangat. Aku ga mau acara jadi kacau karena ga ada akhawat yang dateng. Bukankah kita tidak pernah single fighter? Allah selalu menjaga dan memudahkan kita, bukankah begitu?
Dan akhirnya doa ku terjawab.. Hehe. Teteh dateng membuatku jadi tidak sendiri di hadapan dua puluhan akhawat. Setidaknya jika aku salah atau keliru, kehadiran teteh menjadi pengingat hehe. Hampir saja aku lupa tidak menyampaikan teori dasar yang urgen disampaikan di awal.
Ba'da acara yang jadinya double fighter hehe, sedikit obrolan muncul. Katanya, malam setelah aku minta izin doain, ada kabar suami teteh ga jadi ngajar. Murid suami teteh ternyata baru cedera setelah latihan futsal.
Dahiku berkerut, kirain cedera karena latihan beladiri atau ngelawan musuh. Eh ternyata.. Hehe. Dan ini bukan peristiwa pertama, katanya murid suami teteh yang lain juga pernah cedera kakinya karena futsal. Loh?
***
Ada yang masih nggak nyambung dengan tulisan di atas? Aku tulisin hikmahnya ya..
1. Saat merasa jadi single fighter, ingatlah kita tidak pernah sendiri. Ada Allah yang membantu dan menguatkan kita. Bukankah di setiap kesulitan selalu ada kemudahan?
2. Saat merasa hampir putus asa, takut, khawatir, mari berdoa. Kita memang tidak akan pernah tahu apakah jawabannya akan selalu sama dengan yang kita harapkan. Namun kita tahu, apapun jawaban Allah atas doa kita, rencana Allah atas kehidupan kita, itu untuk kebaikan kita sendiri.
3. Ternyata main futsal lebih rawan untuk cedera dibandingkan dengan latihan beladiri, hhe. Yang ini cuma kesimpulan super cepat yang diambil dari dua kejadian. Alhamdulillah ga pernah main futsal, jadi belum pernah ngerasain cedera karena main futsal. Hehe.
Tulisan ini ditulis untuk mengingatkan diri. See? Can you see it Bell? How your tears, your tired, just disappear when Allah's help come. You just have to make du'a, make effort, then tawakkul. Allah knows best. Yes Allah heard you..
Allahua'lam bishowab.
1. Saat merasa jadi single fighter, ingatlah kita tidak pernah sendiri. Ada Allah yang membantu dan menguatkan kita. Bukankah di setiap kesulitan selalu ada kemudahan?
2. Saat merasa hampir putus asa, takut, khawatir, mari berdoa. Kita memang tidak akan pernah tahu apakah jawabannya akan selalu sama dengan yang kita harapkan. Namun kita tahu, apapun jawaban Allah atas doa kita, rencana Allah atas kehidupan kita, itu untuk kebaikan kita sendiri.
3. Ternyata main futsal lebih rawan untuk cedera dibandingkan dengan latihan beladiri, hhe. Yang ini cuma kesimpulan super cepat yang diambil dari dua kejadian. Alhamdulillah ga pernah main futsal, jadi belum pernah ngerasain cedera karena main futsal. Hehe.
Tulisan ini ditulis untuk mengingatkan diri. See? Can you see it Bell? How your tears, your tired, just disappear when Allah's help come. You just have to make du'a, make effort, then tawakkul. Allah knows best. Yes Allah heard you..
Allahua'lam bishowab.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya