Follow Me

Wednesday, July 26, 2017

Tanda Tidak Baik-baik Saja

Bismillah.

-Muhasabah Diri-

Draft lama yang diganti-ganti isinya, dari fiksi, jadi non fiksi, jadi gabungan fiksi dan nonfiksi sampai akhirnya kini, semua tulisan lama di hapus dan ingin menulis dari sudut pandang yang lebih positif.

***

Pernah suatu hari, ada yang mengatakan padaku tentang tanda tidak baik-baik saja ku. Katanya... kalau aku A, pasti aku kemungkinan sedang tidak baik-baik saja. Jujur agak sensi membaca penyataannya. Berasa di judge, berasa orang itu sok tahu, dll. Waktu berlalu, lalu aku mencoba menulis draft pertama, yang intinya membenarkan penyataannya. Ia benar, kalau aku A, aku pasti tidak baik-baik saja. Waktu lain berlalu, lalu aku melanjutkan menulis, draft kedua, intinya bertanya, dan sedikit menyalahkan. Penyataanmu salah, buktinya aku tidak A, tapi aku tidak dalam kondisi baik-baik saja.

Bingung ya? Begitulah. Karena A, itu ga jelas apa. Gampangnya, buat aja A itu menangis/cemberut/muka muram. Misal kalau aku menangis, atau cemberut, atau mukaku muram.. katanya itu tanda aku tidak baik-baik. Tapi pernyataan itu tidak selalu benar. Karena pernah ada saat dimana aku tidak menangis, tidak cemberut, muka ku juga ga muram, tapi sebenarnya aku tidak baik-baik saja. Semacam itulah. A bisa diganti hal lain, tergantung tiap orang.

***

Cukup bicara tentang draft lama, sekarang aku ingin menulis dari sudut pandang lain.

Tanda tidak baik-baik saja, menurutku itu semacam gejala penyakit, setiap penyakit gejalanya beda. Setiap orang, pasti ada tanda-tanda yang muncul, saat ia tidak baik-baik saja. Ya, berbeda. Mungkin untukku misalnya, memutus komunikasi dengan orang yang dikenal.  Mungkin orang lain, menulis status penuh kata-kata buruk. Mungkin orang lain, ga nafsu makan, bahkan bisa dua hari cuma minum air putih. Mungkin orang lain, tandanya berbeda. Mungkin ada yang bisa dilihat kalau bertemu, ada juga yang bisa di lihat dari gaya menulis/postingan sosmed.

Tanda tidak baik-baik saja itu, semacam gejala penyakit. Mungkin demam, salah satu tanda kalau seseorang terkena penyakit demam berdarah. Tapi ga setiap kali kita demam, otomatis tanda kalau kita terkena penyakit demam berdarah. Semacam itu juga. Mungkin orang lain pernah tahu, titen, dari kebiasaan jadi mengenal tanda tidak baik-baik saja kita. Tapi kenyataannya, ga selalu benar. Kadang kita memang tidak nafsu makan karena sedang tidak baik-baik saja. Tapi mungkin pernah, kita makan teratur, tapi sebenarnya diri sedang tidak baik-baik saja.

***

Lalu aku teringat, tentang tanda-tanda yang Allah sebutkan dalam Al Quran. Mungkin karena Allah yang menciptakan manusia, jadi Allah-lah yang paling paham dan tahu secara umum, kapan manusia sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Allah lah yang paling paham dan tahu, kapan manusia baik-baik saja.

Saat kita sedang bertanya, apakah sholat kita sudah benar? Allah menyebutkan tanda-tandanya. Saat kita bertanya, apakah hati kita sedang sakit? Allah menyebutkan tandanya. Apakah kita sedang dalam kondisi munafik? Allah menyebutkan tanda-tandanya.

Yang jadi masalah adalah, kalau kita tidak membaca Al Quran, tidak mengerti artinya, sehingga saat tanda-tanda itu muncul, kita tidak segera mengoreksi shalat kita, kita tidak segera merefleksi iman kita, hati kita.

Yang jadi masalah adalah, kalau kita cuma sekedar membaca Al Quran, cuma baca, tahu padahal artinya, baca terjemahannya, tapi cuma sekedar itu. Ga melaksanakannya, ga ada bedanya dengan  ahli kitab. Bak keledai yang membawa kitab-kitab tebal. hmm..

***

Semoga kita mengenal diri kita, sehingga saat tanda diri tidak baik-baik saja muncul, kita bisa mencari solusinya. Seperti kita merasa gejala pusing, keringat dingin, lemas, tenggorokan yang gatel, hidung yang berair, kita segera sadar kita mungkin bisa saja segera terserang flu, atau radang, atau batuk yang lebih parah. Ketika kita tahu.. kita bisa segera memperbanyak makan, mencukupkan istirahat, minum madu, dan lain-lain untuk menjadikan kita baik-baik lagi.

Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya, yang diizinkan dan digerakkan hatinya untuk selalu dekat dengan Al-Quran. Mungkin ada saat kita malas membacanya, tapi Allah segera menegur/mengingatkan lewat orang lain, lewat tulisan yang lewat di feed sosmed/blog kita. Atau lewat apapun. Aamiin.


Allahua'lam bishowab.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya