Follow Me

Sunday, February 10, 2019

Menjadi Manusia Tercerdas Itu Tidak Mudah!

Bismillah.
#buku
-Muhasabah Diri-
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam menjawab, "Yang paling banyak mengingat kematian dan paling keras dalam mempersiapkan diri menghadapinya. Merekalah orang-orang yang paling cerdas. Mereka memboyong kemuliaan dunia sekaligus keagungan akhirat." (HR. Ibnu Majah)
Familiar dengan hadits di atas? Kalau saya, iya familiar, namun potongan awalnya saja. Hadits itu saya baca di buku Bekal Menggapai Kematian yang Husnul Khatimah, Syaikh Majdi Muhammad asy-Syahawi. Buku dengan sampul pepohonan hijau tersebut sebenarnya cukup tipis untuk bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Namun karena pesan di dalamnya cukup berat, justru lebih mengena jika dibaca sedikit-sedikit setiap hari.


dokumentasi pribadi

Buku ini berisi pengingat tentang kematian. Setiap kali membaca buku ini, saya jadi berpikir... bahwa betapa pelupanya manusia, sehingga butuh diingatkan setiap hari tentang kematian. Saya juga paham, bahwa menjadi manusia tercerdas itu tidak mudah. Mengingat sesering mungkin kematian itu satu syarat, tapi syarat berikutnya,... paling keras dalam mempersiapkan diri menghadapinya, syarat kedua itu berat..

Membaca buku ini, banyak mengingatkan saya akan perumpamaan keledai yang memikul kitab-kitab. Betapa banyaknya buku yang kita baca, bisa menjadi sia-sia jika bacaan tersebut berhenti sebagai bacaan. Kita membaca pengingat kematian, namun beberapa menit kemudian kita kembali lupa, memilih mengerjakan hal sia-sia ketimbang mengisi detik dengan ibadah. Kita membaca pengingat tentang syukur, namun sejam kemudian kita mengeluh akan cuaca. TT Sungguh siapa yang tidak takut menjadi orang yang hatinya terkunci... saat cahaya hidayah menerangi, namun hati kita tidak melembut, masih tidak bergeming.


مَثَلُ ٱلَّذِينَ حُمِّلُوا۟ ٱلتَّوْرَىٰةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ ٱلْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًۢا ۚ بِئْسَ مَثَلُ ٱلْقَوْمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ ۚ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ
Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. (QS. Al Jumuah ayat 5)



Tapi ketakutan itu tidak boleh membuat kita berbalik arah, dan memilih untuk tidak membaca. Justru kita harus terus belajar, sembari berdoa... Allahummarzuqna 'ilman nafi'an wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan. Ya Allah karuniakan kepada kami ilmu yang bermanfaat, rizki yang tayyib, dan amal yang diterima. Aamiin.

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya