About the descriptive example in that video.
Rasanya pas banget.
Kapalnya karam, dan 'aku' terombang ambing ombak perpegangan pada kayu kecil. Inginnya instan, bagaimana kalau laut ini dijadikan daratan saja? Karena rasanya lelah, berulang kali menelan asinnya air. Belum lagi, beberapa kali terlepas dari pegangan, hampir tenggelam, berusaha untuk meraih kembali kepingan kayu.
Inginnya instan, bagaimana kalau secara ajaib kapalnya utuh lagi, atau tiba-tiba aku bangun sudah di tepi pantai. Padahal poinnya bukan begitu... Harusnya kita berdoa untuk diberikan kekuatan untuk bisa melalui ujian tersebut. Bisa berenang, bisa tahu caranya agar tidak tenggelam.
***
Sama satu lagi, deskripsi ujian. Aaaaaa... Persis banget sama tulisan fiksi jaman dulu. Rasanya masih anak SD, tapi dikasih soal anak SMA. Trus berharap soalnya berubah, padahal sebenarnya Allah sedang memberikan kesempatan, agar kita belajar untuk menjawab ujian tersebut, dan kalau bisa lulus, kita bisa akselerasi. Posisi kita jadi lebih baik dari sebelumnya.
***
Bagian akhirnya paling nyess. Sebuah pengingat bahwa Allah menguji kita di dunia karena Allah ingin kita lulus. Kemudian kelak masuk ke surga. Tempat di mana sebuah yang kita inginkan terwujud.
Hmmm. Rasanya pas banget. Saat sekarang lagi kondisi ngerasa lemah banget, lagi ngerasa babak belur dengan ujian yang ada, trus sama Allah diberikan 'nikmat petunjuk', qadarullah nonton video ini.
Jadii... Allah seolah memberi semangat sekaligus menghiburku. Sekaligus mengajakku untuk terus berdoa sembari memperbaiki diri, berprogres untuk menjadi lebih baik. Step by step.
Alhamdulillah, alhamdulillah 'ala kulli hal.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya