Follow Me

Saturday, January 8, 2022

This Time of The Month

Bismillah.

Aku terkadang merasa aneh pada waktu-waktu ini dalam sebulan. Sebagian hatiku membencinya. Kenapa?

Karena apapun yang kulihat, kubaca, kudengar, kupikirkan. Hal-hal kecil apapun bisa menjadi pemicu, pemantik, untuk kemudian mengalir air di pipi.

Meski aku tidak bisa menyangkal. Aku tahu waktu-waktu ini dalam sebulan, baik untukku. Kapan lagi aku bisa bebas mengekspresikan diri. Menangis tanpa menahannya. Mengalir saja, tanpa perlu ditutupi. Hm. Aku hanya butuh ruangan untuk sendiri. Dan aku bisa berbincang dengan diri, atau menulis seperti ini, sembari menikmati aliran emosi tersebut.

***

Pemantiknya kali ini kalimat dari buku bahasa inggris yang kutemukan di iPusnas. Untukmu yang pernah membaca postingan sebelumnya mungkin sudah tahu judulnya.

Ini kutipannya...

"Let go and let God do the rest. Be happy in making others happy.

Heal the world with your kindness. Greet everyone you meet with a loving smile. Be kind so they can never forget you."

#daribuku *Love* - Ade Aprilia, PT Gramedia Pustaka Utama

Kalimat terakhirnya membuatku terisak kemudian berbincang dengan diri. Kemudian memutuskan untuk menuliskannya. Mumpung lagi kuat sisi impulsifnya hehe. Lumayan sekalian ngisi blog di awal tahun yang indah ini (:

***

...so they can never forget you.

Tapi aku.. tidak ingin tidak dilupakan. Aku beberapa kali menuliskan, bahwa terkadang aku bahkan ingin dilupakan.

Tapi bukan, maksudku bukan sedepresi itu.

Beberapa waktu yang lalu aku dengerin study series Surah Maryam. Sang Ustadz menjelaskan bahwa yang dimaksud nasyan mansiyan ini ya mendukung kalimat sebelumnya, ingin untuk mati.

Tapi aku, maksudku bukan begitu. Saat aku berkata dan menuliskan aku ingin dilupakan dan terlupakan. Maksudku aku ingin manusia melupakanku, tapi penduduk langit mengingatku. Aku ingin mereka membaca tulisanku, merasakan manfaat dari karyaku, tanpa tahu diriku. (Doakan semoga segera banyak berkarya yang bermanfaat yaa).

Aku pernah dan masih sangat terpikat pada kisah Uwais Al Qarni. Meski jika aku berkaca, aku jauh,jauh sangat jauh dari sosok tersebut. Aku masih perlu banyak belajar dan beramal untuk bisa berbakti yang ihsan pada kedua orangtuaku.

Tiba-tiba aku teringat, bahwa salah satu penulis favoritku namanya DR. 'Aidh Al Qarni. (: Aku juga ingin menulis buku seperti buku-buku beliau. Buku yang menghibur hati-hati yang bersedih dengan izinNya. ^^

***

Untukku, atau untuk siapapun yang punya waktu khusus untuk mellow. *Adakah yang begitu? (:

It's okay to cry more than any other days.

Cry and let it go. Cry, and write more (:

Channel your negative emotion in a good road.

Berceritalah. Atau jika tidak bisa atau tidak ada yang diajak cerita, menulislah. Masih merasa kurang? Bercakaplah denganNya. Allah merindukan doa-doamu. Jangan malu untuk menceritakan semua pada-Nya. He already knows, but He loves to hear you crying out to Him.

Ini salah satu yang aku syukuri sebagai seorang muslimah. Di waktu-waktu ini, aku memang tidak diperbolehkan shalat. Tapi aku masih bisa tetap berdoa padaNya. Aku masih bisa berdzikir dan merasakan ketenangan setiap membaca Asma-Nya.

Sekian. Bye5!

Wallahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya