Follow Me

Thursday, January 20, 2022

Kesulitan Hadir untuk Mendidikmu

Bismillah.


#insight10halaman

📖 #daribuku Rasulullah Sang Pendidik - Al-Ustadz Muhammad Rusli Amin, AMP Press

☑️ 117-129


📑 Quote:

"Jika ada kesulitan menghadang langkah, janganlah melarikan diri daripadanya, tapi hadapilah ia, berupayalah untuk mengatasinya, lalu ambillah kebaikan dan keberuntungan yang tersimpan di balik kesulitan itu."


💡 Insight:

Baca banyak biografi orang-orang hebat. Kaji lagi sirah Nabawi, bagaimana Allah menguji Rasulullah, dan orang-orang mukmin.

Saat diuji kesulitan, berbaik sangka lah pada Allah. Allah melihat kebaikan di hatimu, Allah ingin kamu naik tingkat dan menjadi lebih baik dari sekarang. Jangan lari, hadapi. Jika merasa lemah, tidak mengapa berkeluh kesah pada-Nya.


***




Buku ini punya sub judul: Menyingkap Rahasia-Rahasia Pendidikan Karakter dari Sirah Nabi Muhammad Saw.


Aku pertama baca buku ini pas acara The Lady Book yang berdekatan dengan momen Maulid Nabi. Saat itu peserta disarankan membaca buku terkait Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam. Saat itulah aku mencari di iPusnas dan menemukan buku ini. *kenapa rasanya kaya udah pernah cerita ya? Maaf kalau misal berulang hehe


Nah, di #insight10halaman kali ini, Ustadz M. Rusli Amin memaparkan, --selain pendidikan karakter itu dari diri sendiri, dan lingkungan-- kesulitan dan ujian hidup juga merupakan salah satu yang mendidik karakter.


Bagian ini mengingatkan aku untuk selalu berbaiksangka atas ujian yang Allah sajikan dalam hidup kita. Allah menginginkan kebaikan. Allah ingin kita menjadi pribadi yang lebih hebat.


Rasanya malu mengingat bahwa pernah ada masa saat aku lupa, lupa bahwa Allah tak pernah salah memberi ujian. Aku saat itu merasa lemah, berasa anak SD yang diminta ngerjain soal ujian anak SMA. Aku lupa.. pada ayat yang disunnahkan untuk dibaca tiap pagi dan petang.


لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًۭا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَـٰفِرِينَ


Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". [Surat Al-Baqarah (2) ayat 286]


Wallahua'lam bishowab.


Sekian. Bye 5!


No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya