Follow Me

Monday, February 7, 2022

What (Who) is Hurting You?

Bismillah.

#fiksi

Hari itu, ia masih proses pemulihan, setelah dua hari sebelumnya demam, radang dan batuk menghias akhir tahunnya. Demamnya sudah turun, tenggorokannya sudah tidak terlalu sakit, hanya batuk yang terkadang masih bersuara tanpa yang undangan. 

Mungkin karena badannya stress dan sakit, mungkin karena alasana lain, tapi malam itu darah mengalir. Ia meyakini itu darah istihadhah, sedangkan menyuruhnya untuk tidak shalat karena meyakini itu darah haid. 

Sejak terbangun malam itu, ia tidak bisa tidur nyenyak. Berbagai pikiran dan perasaan lalu lalang. Kelopak matanya, yang biasanya tangguh menahan banjir, kali itu kalah. Matanya memerah, hidungnya bengkak, dan ia makin kesulitan bernafas. Sesekali ia memang keluar kamar, saat makan, saat keluar itu, ia berhenti menangis. Tapi siapa yang bisa pura-pura tidak melihat jejak tangis yang terlalu terang itu? 

***

Maka setelah selesai sarapan, ia kembali ke kamar. Emosi negatifnya seolah meledak. Rasa sedih, takut, dan perasaan negatif yang ia pendam lama keluar saja dalam bentuk air mata. Kepalanya dipenuhi banyak kalimat dan kata yang senyap di telinga orang lain, tapi begitu riuh di otaknya.

Berteman tissue dan air putih, ia mencoba memejamkan mata supaya tidur dan bukannya menangis.

Saat itu semua berkumpul di ruang tengah. Riuh, suara keponakannya, mungkin sedang bermain atau sedang disuapi. Kalimat di kepalanya terus bising, membuat ia membuka hp, berniat menyalurkannya daam sebuah tulisan. 

Saat itulah ibunya masuk ke kamar, melihat anaknya menangis sembari memadangi layar. 

Ia mengusap air matanya. Tidak ingin sang ibu makin khawatir. 

Lalu kalimat tanya itu keluar dari bibir sang ibu. Bibir yang sama, yang tiap tengah malam mendoakan kebaikan untuk anak-anaknya. 

Ia bertanya lembut, "Is there anything or anyone who hurt you?"

Ia menggeleng. Sang ibu bertanya lagi, apa yang dirasakannya. Ia menjawab pendek, bahwa ia ingin tidur tapi tidak bisa.

Kemudian sang ibu meminta anaknya untuk mengingat-ingat hal yang baik, hal-hal yang membahagiakan, sebelum akhirnya keluar dan memberikan jarak dan waktu untuk anaknya tersebut. 

***

Beberapa pekan berlalu. Ia membuka catatan di hpnya, kemudian teringat momen siang itu. 

Disentuhnya icon membuat catatan baru, kemudian ia menulis dua paragraf pendek. 

📑📑📑📑📑📑📑

"Is there anything or anyone who hurt you?"

Saat itu aku menjawab tidak ada. Tapi sebenarnya aku tahu ada jawaban lain yang kusembunyikan. Karena jika dinyatakan, akan terasa sangat aneh.

Cause the one who hurts me is myself. And the things that hurts me, is how I see myself."

📑📑📑📑📑📑📑

The End. 

***

Ps: lesson learned-nya let's love ourself cause Allah loves you. 💕

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya