ibarat koin yang bersisi dua
senang dan sedih
hitam dan putih
bertemu, dan berpisah?
siapa kira
waktu begitu cepat berlalu
hap. dalam sekejap saja
kemarin bertemu, kini berpisah?
rencanaNya memang tak dapat diterka
tapi kita yakin,
Allah selalu menginginkan yang terbaik untuk hambaNya
***
aku tahu,
kata tak pernah mampu untuk mendendangkan
rasa terimakasih
yang berdenting-denting
berebut untuk segera sampai ke telingamu
aku tahu,
kata tak pernah mampu untuk melukiskan
rasa bersalah
yang kubalut kata maaf
pelan-pelan berjalan untuk sampai ke hatimu
berharap dapat luruhkan segala salahku padamu
aku tahu,
kata tak akan cukup untuk menceritakan
segala kesan dan pesan
tentang kehadiran dan keberadaanmu
di sini
tapi sekedar kata ini,
semoga berkenan.. sebagai bingkisan kecil
sebuah tanda,
kalau kita pernah bertemu
semoga Allah memberkahi setiap langkah yang kita tempuh.
Sukses Selalu!
***
-behind the scene-
Telah lama aku tak menulis puisi, kemudian seseorang memintaku menulis puisi. Puisi ini sebagai kenang-kenangan, untuk seseorang. hahay :P Terakhir, aku sempat mendengar protes dari seseorang (bukan ia yang memintaku menulis), dia bilang : puisinya terlalu panjang jadi susah dieditnya. Aku cuma terdiam, antara ingin tertawa, dan sedih juga (*dasar melankolis, wkwk.). Tertawa, karena aku juga heran kenapa bisa jadi sepanjang ini? Sedih, karena tentu saja yang ingin kudengar dari mereka adalah komentar atas isinya, bukan panjang/pendeknya. huks. FYI, ada beberapa perubahan, atau pengurangan kata dari yang sebenarnya kuberikan.
Upgrade Your Life in Silence
-
“BAGAIMANA CARA HIDUP KITA TENANG ? Tidak perlu menyimpan nomor whatsapp
orang2 toxic, tidak peduli itu keluarga atau saudara. Tidak perlu menonton
story w...
1 week ago
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya