Mereka Milikku!

-muhasabah diri-
Bismillah..

Alkisah kutemukan sebuah blog. Yang sebagian isinya mengcopy-paste tulisanku. Ada yang diberi sumber. Ada yang tidak. Ada yang mengcopy seluruh, ada yang sebagian. Dan diri yang misuh-misuh sendiri. Melankolik lagi tak jelas perasaan apa yang bersarang di sini.



***

Seharusnya aku tak perlu shock, kaget, lantas jadi bersuudzon. Seharusnya tak boleh ada rasa sedih dan kecewa di sini. Seharusnya, tidak boleh ada rasa memiliki di sini.

Iya, memang benar tulisan di sini (baca: di blog ini).. Adalah huruf-huruf yang muncul setelah tuts demi tuts keyboard ku pijat pelan, atau kutekan dengan keras hingga suaranya sampai ke telinga.

Iya, memang benar.. otakmu, hatimu, dan jemarimu yang merangkai huruf-huruf menjadi kata, merajutnya menjadi kalimat, menenunnya menjadi paragraf, kemudian dengannya kau peluk makna. Iya memang benar.

Tapi hal itu tak menjadikan mereka (baca: tulisan tulisan di sini) menjadi milikmu.
Tapi bukankah aku memiliki hak cipta? TT

Bah! Kau sudah lupa!
Bahwa ide dan inspirasi tak datang begitu saja. Pastilah Allah yang menyuruhnya mendekat padamu, atau bersembunyi disitarmu, agar kau mengambilnya, menemukannya.

Kau sudah lupa! Bahwa tak ada daya yang kau punya. Bahkan untuk membuat jemarimu menari di atas keyboard. Bahkan untuk sekedar merangkai huruf menjadi kata. Bahkan untuk merajut kata menjadi kalimat. Bahkan untuk menenun kalimat menjadi paragraf. Bahkan untuk memeluk makna. No you can't. Jika bukan karena Allah memberimu kekuatan. jika bukan karena Allah memberimu izin, no you can't.

Tak usahlah dirimu melankolis. Lalu menyalah-nyalahkan orang lain. Siapa bilang itu tulisanmu? Kau tak berhak menge-judge sesuatu sebagi milikmu, mutlak. Karena jangankan sebuah tulisan. Pun mata yang kau gunakan untuk melihat, pun syaraf pengecap yang kau gunakan untuk merasakan manis dan pahit di lidah, pun raga, dimana ruhmu bersarang. Bukan milikmu! Kau sekedar dipinjami. Sekedar DIPINJAMI oleh Allah subhanahu wata'ala.

***

Adalah hal yang wajar, manusia marah, atau tak suka, jika apa yang ia anggap miliknya kemudian dicuri. Ah kau terlalu berlebihan bel, tak ada yang pernah mencuri tulisanmu. Ia hanya ingin membaginya ke banyak orang, hanya saja ia lupa ijin padamu. Ia hanya ingin berbuat baik, hanya saja kau berprasangka padanya.

TT

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena kebanyakan prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS Al Hujurat [49] : 12)