Follow Me

Tuesday, September 3, 2013

Rindu


Bismillah...
malam berlalu, tapi tak mampu kupenjamkan mata
dirundung rindu pada mereka
yang wajahnya mengingatkanku akan surga
wahai fajar
terbitlah segera,
agar sempat kukatakan pada mereka
'aku mencintaimu karena Allah'
-Umar ibn al khaththab
***

Sebuah pesan. Singkat. Padat. Membuat sejenak nafasku terhenti. Dan kemudian, setiap oksigen yang kuhirup detik itu.. mengingatkanku pada ia, si pengirim pesan.


Sebuah pesan. Dari seseorang yang disebut tiga kali sebelum Ayah : Ibu. Ibu. Ibu.

***

Dan diamku selama beberapa hari ini pun pecah. Aku kembali menulis. Setelah beberapa hari tak menyempatkan menulis ide dan makna yang berjejal. Menanti dipeluk kata dalam baris dan paragraf.

Dan diamku selama beberapa hari ini pun pecah. Aku kembali menulis. Meski masih tertatih.

***

Yuk, kembali menulis, meski sedikit.
Meski terkesan kecil. Tulis saja. Siapa yang tahu, Allah menuntun seseorang untuk mengambil manfaat dari tulisan kita.

Ah ya, tentang rindu tadi. Mari sejenak bertanya pada diri. Bagaimana komunikasi kita dengan Ibu? Sudahkah kita setidaknya mengerti rasa rindu yang selalu ada untuk anak-anaknya? Setidaknya dengan bertanya kabarnya? Menghubunginya terlebih dahulu..

Ah ya, tentang rindu tadi. Mari sejenak bertanya pada diri. Lebih sering mana, kita membuat Ibu tersenyum?  Atau membuatnya kesal?
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." -QS Luqman ayat 14-
 Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya