*gambar dari grup ASCII, taken by Azalea Fisitania (IF'11)
-muhasabah diri-
Bismillah..
Percakapan di selasar basdat labtek V ITB
A : "Eh... nggak tahu sih, gue nggak pernah ngulang"
B : "zzzz" ucapan kasar.
A : "soalnya gue sholat. makanya, sholat ya!"
B : "Iya ya, gue, C, D nggak pernah sholat soalnya" menyebutkan nama teman yg non-is.
A : iya, gue hoki nih. Soalnya sholat.
B : Kita harus sholat C, D biar kaya A, nggak pernah ngulang.
***
Bzzz. Agak aneh memang. Percakapan itu.. Si A islam, si B, C, D nonis namun tak ada yg terlihat tersinggung. Bahkan seolah si B mengakui bahwa apa yang dialami A adalah karena ia rajin sholat.
Entahlah, hal itu bisa jadi salah satu bentuk dakwah atau tidak. Tapi satu hal yang aku petik dari percakapan tadi, tentang pentingnya sholat. Pentingnya interaksi kita dengan Rabb kita, Ilah kita.
Benar. Segala kelancaran, kemudahan, dan kebahagiaan yang kita rasakan adalah karena Allah. Sholat kita berpengaruh kuat pada hidup kita. Dan benar juga. Bisa jadi, segala kesedihan, kesulitan, atau kerumitan adalah karena kita sendiri. Karena kita tidak memelihara baik hubungan kita dengan Allah.
Hmm,.. Apakabar sholat kita? Apakah khusyu? Atau justru sebaliknya?
Apakabar sholat kita? Apakah selalu di awal waktu? Atau sebaliknya?
***
"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna**." -QS Al Maun ayat 4-7-
"Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi." -QS An Nisaa ayat 79-
**berzakat
Allahua'lam bishowab.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya